Isi Artikel Utama

Abstrak

Penelitian ini berfokus pada validitas dan reliabilitas Two-Tier Test sebagai alat untuk mengukur miskonsepsi pada mata pelajaran IPA, khususnya materi sistem peredaran darah, pada peserta didik MIN se - Kota Pontianak. Penelitian bertujuan untuk memastikan bahwa Two-Tier Test yang digunakan dalam penelitian ini memberikan hasil yang valid dan dapat diandalkan dalam menganalisis miskonsepsi pada peserta didik melalui uji realibilitas. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan metode evaluasi yang lebih spesifik, akurat, dan efektif untuk mendeteksi miskonsepsi pada mata pelajaran IPA, terutama materi sistem peredaran darah. Desain penelitian mengadopsi pendekatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) untuk menciptakan alat ukur yang dapat diandalkan. Subjek penelitian melibatkan peserta didik yang telah mempelajari materi sistem peredaran darah di MIN di Pontianak. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling melalui Two-Tier Test dan wawancara semi-terstruktur mengenai sistem peredaran darah. Validitas tes diukur menggunakan teori Gregory, meliputi validitas isi, kriteria, dan konstruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Two-Tier Test memiliki validitas optimal dan reliabilitas tinggi. Skor validitas 1 menunjukkan akurasi instrumen dalam mengukur atribut yang dituju. Reliabilitas item tes, dengan nilai 0,71, dianggap dapat diterima pada tingkat tinggi. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa Two-Tier Test adalah instrumen yang dapat diandalkan dan konsisten untuk menganalisis miskonsepsi peserta didik, memberikan kontribusi pada pengambilan keputusan yang efektif dalam analisis data.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Menyingkap Misteri Pemahaman Sistem Peredaran Darah : Kehebatan Two-Tier Test Untuk Mendeteksi Miskonsepsi Di MIN SeKota Pontianak: Menyingkap Misteri Pemahaman Sistem Peredaran Darah: Kehebatan Two-Tier Test Untuk Mendeteksi Miskonsepsi Di MIN SeKota Pontianak. (2024). PendIPA Journal of Science Education, 8(1), 41–49. https://doi.org/10.33369/pendipa.8.1.41-49

Referensi

    Amru, A. (2014). Penerapan metode kuder richardson (k-r 20) dan naive bayes classifier dalam analisis butir soal hasil ujian tengah semester studi kasus smkn 5 malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, PhD dissertation.
    Anisa, A., Tusapipah, A., Agustin, A. S., Sandy, U. P., & Setyaningrum, V. (2023). Development of Science Process Skill Assessment for Fifth-Grade Students in Pontianak City. 1(1), 144–152.
    Ariyastuti, Y., & Yuliawati, F. (2017). Identifikasi miskonsepsi ipa menggunakan soal esai bagi siswa cerdas istimewa di sd muhammadiyah condongcatur sleman. Jurnal JPSD, 4(1), 27.
    Dewi, S. Z., & Ibrahim, H. T. (2019). Pentingnya Pemahaman Konsep Untuk Mengatasi Miskonsepsi Dalam Materi Belajar IPA di Sekolah Dasar. 13(01), 130.
    Gregory, R. J. (2014). Psychological testing: History, principles, and applications. Pearson.
    Hairida, H., Ulfa, M., Hadi, L., Setyaningrum, V., & Arifiyanti, F. (2020). Collaborative Problem Solving (CPS) Based Collaboration Skills Rubric in Natural Science Learning. Journal of Physics: Conference Series, 1842(012031), 14.
    , Z. (2021). Meta-Analisis Miskonsepsi Siswa Mata Pelajaran IPA Materi Biologi Tingkat SMP. PENDIPA Journal of Science Education, 6(1), 263–268.
    Ibrahim, D., Pd, M., Gunawan, D., Marwan, D., Pd, M., & Pd, M. (2019). Dalam Inovasi Kurikulum Karakter.
    Irianti, E. (2021). Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Cahaya Menggunakan Four Tier Diagnostic Test. 11(2).
    Laksana, D. N. L. (2016). Miskonsepsi Dalam Materi Ipa Sekolah Dasar. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 5(2), 166.
    Mar’atul Izza dkk. (2021). Analisis Miskonsepsi Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Tema 4 pada Siswa Kelas V SD. Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan, 1(8), 2021, 660–664, 661–664.
    Mery Panca Indra Lupita. (2018). Analisis Miskonsepsi Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas 5 SDN Mrican 1 Dan SDN Mrican 2 Kota Kediri Tahun Pelajaran 2016/2017. Simki-Pedagogia, 02, 1–8.
    Muakhirin, B. (2015). Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa SD. Jurnal Ilmiah Guru “COPE,” No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014.
    Mujib, A. (2017). Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Menggunakan Cri Pada Mata Kuliah Kalkulus Ii Identificating Students’ Misconception Using Cri On 2nd Calculus Course. 6.
    Nasution, R. H., Wijaya, T. T., Putra, M. J. A., & Hermita, N. (2021). Analisis Miskonsepsi Siswa SD pada Materi Gaya dan Gerak. 4(1), 11.
    National Sience Foundation. (2021). Elementary and Secondary STEM Education.
    Nurul Inayah Khairaty, , A. Mushawwir Taiyeb, & Hartati. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Sistem Peredaran Darah Dengan Menggunakan Three-Tier Test Di Kelas Xi Ipa 1 Sma Negeri 1 Bontonompo.
    Paul Suparno. (2013). Miskonsepsi Dan Perubahan Konsep Dalam Pendidikan Fisika. PT Grasindo.
    Pertiwi, U. D., Atanti, R. D., & Ismawati, R. (2018). Pentingnya Literasi Sains Pada Pembelajaran IPA SMP ABAD 21. Indonesian Journal of Natural Science Education (IJNSE), 1(1), 24–29.
    Retnawati, H. (2017). Reliabilitas Instrumen Penelitian. IAIN Batusangkar.
    Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Dan Pengembangan). Alfabeta, Bandung.
    Surahman dkk. (2020). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Makhluk Hiduo Dan Proses Kehidupan Melalui Media Gambar Kontekstual Pada Siswa Kelas II SD Alkhairaat Towera. Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol. 3 No. 4, 91–107.
    Thiagarajan, Sivasailam (1974) Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook. Indiana Univ., Center for Innovation in Teaching the Handicapped, 1-194.
    Tomal, D. R. (2010). Action research for educators (2nd ed). Rowman & Littlefield Education.
    Wahyuningsih, E. (2016). Identifikasi Miskonsepsi Ipa Siswa Kelas V di SD Kanisius Beji Tahun Pelajaran 2015/2016. 2115–2123.
    Zuhdan. (2013). Bahan Ajar Pemantapan Penguasaan Materi Pendidikan Profesi Guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Konsep Dasar IPA.