Main Article Content
Abstract
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh LKPD berbasis inkuiri berbantuan peta Vee terhadap kemampuan penalaran ilmiah siswa pada pembelajaran IPA di SMP. Penelitian quasi experiment melibatkan siswa kelas VIII G dan VIII H di MTsN 2 Jember. Penelitian ini menggunakan desain non-equivalent control group design. Data dianalisis menggunakan uji normalitas, uji independent sample t-test, kemudian dilanjutkan uji N-Gain untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan LKPD berbasis inkuiri berbantuan peta Vee berpengaruh signifikan terhadap kemampuan penalaran ilmiah siswa dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil uji N-Gain sebesar 71,11% menunjukkan bahwa LKPD berbasis inkuiri berbantuan peta Vee cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan penalaran ilmiah siswa.
Article Details
Copyright (c) 2024 Elmi Yuniarti, Supeno, Nur Ahmad

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Aini, N., Subiki, & Supriadi, B. (2018). Identifikasi kemampuan penalaran ilmiah (scientific reasoning) siswa SMA di Kabupaten Jember pada pokok bahasan dinamika. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Sains, 3(1), 121–126.
- Chaidir, D. M. (2018). Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan diagram vee terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru biologi. Quagga: Jurnal Pendidikan Dan Biologi, 10(2), 41.
- Darmadi. (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa. Sleman: Dee Publish.
- Deiner, L. J., D. Newsome, dan D. Samaroo. (2012). Directed self-inquiry a scaffold for teaching laboratory report writing. Journal of Chemical Education, 89(12), 1511–1514.
- Dolan, E. dan J. Grady. (2010). Recognize students scientific reasoning: a tool for categorizing complexity of reasoning during teaching by inquiry. Journal Science Teacher Education, 21(1), 31–55.
- Hake, R. (1988). Interavtive-engagement versus traditional methods: a sixthousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. American Journal of Physics, 66(1), 64–74.
- Han, J. (2013). Scientific Reasoning: Research, Development, and Assessment. Ohio State University.
- Hanson, S. T. (2016). The Assessment of Scientific Reasoning Skills of High School Science Students: A Standardized Assessment Instrument. Thesis and Dissertations. Paper 506.
- Indahsari, S. N., Supeno, dan Maryani. (2020). Student worksheet based on inquiry with vee map to improve students’ scientific reasoning ability in physics learning in senior high school. Journal of Physics: Conference Series, 1465(1), 1-10.
- Lilis. (2023). Sikap Dan Penalaran Siswa Belajar Matematika Dengan Mixed Model Pembelajaran. Media Sains Indonesia.
- Lin, S. Y., dan C. Singh. (2013). Using an isomorphic problem pair to learn introductory physics: transferring from a two-step problem to a three-step problem. Physical Review Special Topics - Physics Education Research, 9(2), 11–19.
- Mandella, S., Suhendar, S., dan Setiono, S. (2020). Kemampuan awal penalaran ilmiah peserta didik SMA berdasarkan gender pada materi ekosistem. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 7(2), 110–116.
- Novak, J. (1990). Concept maps and vee diagrams: two metacognitive tools to facilitate meaningful learning. Instructional Science, 19(5), 29–52.
- Nur’rohim, E. W., dan Somakim, S. (2022). Pengembangan LKPD materi operasi bentuk aljabar berbasis filsafat untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep siswa. Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 11(2), 1537.
- Nurhayati, Yuliati, L., dan Mufti, N. (2016). Pola penalaran ilmiah dan kemampuan penyelesaian masalah sintesis fisika. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(8), 1594–1597.
- Rimadani, E., dan Diantoro, M. (2017). Identifikasi kemampuan penalaran ilmiah siswa SMA pada materi suhu dan kalor. Jurnal Pendidikan, 2(6), 833–839.
- Shofiyah, N., Z. A. I. Supardi, dan B. Jatmiko. (2013). Mengembangkan penalaran ilmiah (scientific reasoning) siswa melalui model pembelajaran 5E pada siswa kelas X sman 15 Surabaya. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1), 83–87.
- Sudirman dan Hindriana. (2023). Pengembangan praktikum virtual untuk meningkatkan kemampuan penalaran ilmiah siswa Madrasah Aliyah (MA). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(12), 528–538.
- Supeno, M. Nur, dan E. Susanti. (2015). Pengembangan lembar kerja siswa untuk memfasilitasi siswa dalam belajar fisika dan berargumentasi ilmiah. Seminar Fisika dan Pembelajarannya 2015.
- Uki Sajiman, S., & Hasbullah. (2003). Metode pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan penalaran matematika siswa SMA di Kabupaten Bekasi. Prosiding Diskusi Panel Nasional Pendidikan Matematika, 58(58), 287–292.
- Utami, P., Supeno, dan Bektiarso, S. (2019). Lembar kerja siswa (LKS) berbasis inkuiri dengan bantuan scaffolding konseptual untuk meningkatkan keterampilan penalaran ilmiah fisika siswa SMA. Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2019, 4(1), 134–140.
- Zulfaidhah, Palenewen, E., dan Hardoko, A. (2018). Analisis kebutuhan perangkat pembelajaran model problem-based learning (PBL) dan permasalahan terkait hasil belajar IPA siswa kelas VII SMPN 2 Bongan. Biodik, 4(1), 48–59.
References
Aini, N., Subiki, & Supriadi, B. (2018). Identifikasi kemampuan penalaran ilmiah (scientific reasoning) siswa SMA di Kabupaten Jember pada pokok bahasan dinamika. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Sains, 3(1), 121–126.
Chaidir, D. M. (2018). Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan diagram vee terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru biologi. Quagga: Jurnal Pendidikan Dan Biologi, 10(2), 41.
Darmadi. (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa. Sleman: Dee Publish.
Deiner, L. J., D. Newsome, dan D. Samaroo. (2012). Directed self-inquiry a scaffold for teaching laboratory report writing. Journal of Chemical Education, 89(12), 1511–1514.
Dolan, E. dan J. Grady. (2010). Recognize students scientific reasoning: a tool for categorizing complexity of reasoning during teaching by inquiry. Journal Science Teacher Education, 21(1), 31–55.
Hake, R. (1988). Interavtive-engagement versus traditional methods: a sixthousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. American Journal of Physics, 66(1), 64–74.
Han, J. (2013). Scientific Reasoning: Research, Development, and Assessment. Ohio State University.
Hanson, S. T. (2016). The Assessment of Scientific Reasoning Skills of High School Science Students: A Standardized Assessment Instrument. Thesis and Dissertations. Paper 506.
Indahsari, S. N., Supeno, dan Maryani. (2020). Student worksheet based on inquiry with vee map to improve students’ scientific reasoning ability in physics learning in senior high school. Journal of Physics: Conference Series, 1465(1), 1-10.
Lilis. (2023). Sikap Dan Penalaran Siswa Belajar Matematika Dengan Mixed Model Pembelajaran. Media Sains Indonesia.
Lin, S. Y., dan C. Singh. (2013). Using an isomorphic problem pair to learn introductory physics: transferring from a two-step problem to a three-step problem. Physical Review Special Topics - Physics Education Research, 9(2), 11–19.
Mandella, S., Suhendar, S., dan Setiono, S. (2020). Kemampuan awal penalaran ilmiah peserta didik SMA berdasarkan gender pada materi ekosistem. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 7(2), 110–116.
Novak, J. (1990). Concept maps and vee diagrams: two metacognitive tools to facilitate meaningful learning. Instructional Science, 19(5), 29–52.
Nur’rohim, E. W., dan Somakim, S. (2022). Pengembangan LKPD materi operasi bentuk aljabar berbasis filsafat untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep siswa. Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 11(2), 1537.
Nurhayati, Yuliati, L., dan Mufti, N. (2016). Pola penalaran ilmiah dan kemampuan penyelesaian masalah sintesis fisika. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(8), 1594–1597.
Rimadani, E., dan Diantoro, M. (2017). Identifikasi kemampuan penalaran ilmiah siswa SMA pada materi suhu dan kalor. Jurnal Pendidikan, 2(6), 833–839.
Shofiyah, N., Z. A. I. Supardi, dan B. Jatmiko. (2013). Mengembangkan penalaran ilmiah (scientific reasoning) siswa melalui model pembelajaran 5E pada siswa kelas X sman 15 Surabaya. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1), 83–87.
Sudirman dan Hindriana. (2023). Pengembangan praktikum virtual untuk meningkatkan kemampuan penalaran ilmiah siswa Madrasah Aliyah (MA). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(12), 528–538.
Supeno, M. Nur, dan E. Susanti. (2015). Pengembangan lembar kerja siswa untuk memfasilitasi siswa dalam belajar fisika dan berargumentasi ilmiah. Seminar Fisika dan Pembelajarannya 2015.
Uki Sajiman, S., & Hasbullah. (2003). Metode pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan penalaran matematika siswa SMA di Kabupaten Bekasi. Prosiding Diskusi Panel Nasional Pendidikan Matematika, 58(58), 287–292.
Utami, P., Supeno, dan Bektiarso, S. (2019). Lembar kerja siswa (LKS) berbasis inkuiri dengan bantuan scaffolding konseptual untuk meningkatkan keterampilan penalaran ilmiah fisika siswa SMA. Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2019, 4(1), 134–140.
Zulfaidhah, Palenewen, E., dan Hardoko, A. (2018). Analisis kebutuhan perangkat pembelajaran model problem-based learning (PBL) dan permasalahan terkait hasil belajar IPA siswa kelas VII SMPN 2 Bongan. Biodik, 4(1), 48–59.