Isi Artikel Utama

Abstrak

Industri tahu stembel merupakan usaha mikro yang berada di Desa Stembel, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Industri tersebut berdiri pada tahun 2000 hingga sekarang. Tenaga kerja pada industri tahu ini berjumlah 10 orang pekerja. Dalam industri tahu menyerap cukup tenaga kerja diawali dari proses produksi hingga distribusi yang berarti sebagai penyedia jasa. Aktivitas pencetakan tahu dilakukan pekerja secara manual dengan cara menggunakan tenaga manusia sepenuhnya. Aktivitas secara kontinyu mengakibatkan adanya risiko musculoskeletal disorders pada pekerja. Penggunaan kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui keluhan pada pekerja saat proses pencetakan tahu. Metode OWAS dan RULA digunakan untuk mengevaluasi dan menganalisis aktivitas pekerja yang menyebabkan cedera otot. Kegiatan proses pencetakan tahu meliputi tahap perataan lembar kain, tahap pengambilan gumpalan tahu, pengepresan, pembalikan I dan II, pemindahan hasil cetakan ke pemotongan, dan tahap pemotongan tahu. Dari ketujuh aktivitas diperoleh hasil perhitungan metode OWAS dan RULA yang berisiko tinggi pada tahap pengambilan gumpalan tahu, pengepresan, dan pemotongan tahu dengan skor OWAS pada level 4 dan skor risiko RULA pada level 4. Analisis memperlihatkan bahwa postur tubuh pekerja memberikan risiko musculoskeletal yang membutuhkan perbaikan. Usulan perbaikan desain alat pengambilan gumpalan tahu dan alat cetak tahu diperlukan untuk mengatasi risiko cedera bagi pekerja.

Kata Kunci

musculoskeletal disorders Nordic Body Map OWAS RULA musculoskeletal disorders Nordic Body Map OWAS RULA

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Suryaningrat, I. B., Wibowo, Y., & Sari, B. Y. (2023). ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE RULA DAN OWAS PADA INDUSTRI TAHU. Jurnal Agroindustri, 13(2), 190–201. https://doi.org/10.31186/jagroindustri.13.2.190-201

Referensi

  1. Adella Fajrianty, A., Nurrohmah, Nawang, M. S., Ninda Yudhistira, N., & Padya, A. P. (2020). Edukasi Material Handling untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja Industri Katering di Desa Banguntapan Bantul, Yogyakarta. JATTEC, 1(2), 63–73
  2. Amri, Syarifuddin, & As’adi. (2016). Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina. Jurnal Teknik Industri, 5(2), 17–22.
  3. Arminas, A. (2017). Analisis Postur Kerja Aktivitas Pengangkatan Karung di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Makassar. Journal Optimasi Sist. Ind, 16, 58–67.
  4. Departemen Kesehatan RI. (2014). Angka Kematian Penyebab Kecelakaan Kerja. Jakarta: Depkes RI.
  5. Dzikrillah, N., & Yuliani, E. N. S. (2017). Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) Studi Kasus PT TJ Forge Indonesia. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 3(3), 150–155. https://doi. org/10.24912/jitiuntar.v3i3.466
  6. Entianopa, Harahap, P. S., & Rahma, D. (2020). Hubungan Aktivitas Berulang, Sikap Kerja dan Lama Kerja dengan Keluhan Kelelahan Otot Pekerja Getah Karet. Public Health and Safety International Journal, 1(1), 7–11.
  7. Faishol, M., Hastuti, S., & Ulya, M. (2013). Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Pabrik Tahu Srikandi Junok Bangkalan. Jurnal Agrointek, 7(2), 57-65.
  8. Hendro, H., Imdam, I.A., & Karina, R.I. (2016). Usulan Perancangan Fasilitas Kerja dengan Pendekatan Ergonomi Menggunakan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) di PT Z. Jakarta. Jurnal Riset Industri, 10(1), 1–11.
  9. Idkham, M., Dhafir, M., Safrizal, S., & Marisza, S. (2022). Operator Workload Analysis on Trailer Operation Using Two Wheel Tractor With Cage Wheel in Palm Oil Soil. Jurnal Agroindustri, 12(1), 48–60. https://doi.org/10.3 1186/j.agroindustri.12.1.48-60
  10. Lianatika. (2013). Analisis dan Evaluasi Kerja Manual dengan Metode NIOSH 1991 dan Reba. UNPAS: Teknik Industri.
  11. Nur, R. F., Lestari, E. R., & Mustaniroh, S. A. (2016). Analisis Postur Kerja pada Stasiun Pemanenan Tebu dengan Metode OWAS dan REBA, Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang. Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 5(1), 39–45.
  12. Puspitawati, M. L., Suryaningrat, I. B., & Rusdianto, A. S. (2019). Analisis beban Kerja Karyawan pada Bagian Sortasi di PT. Perkebunan Nusantara X, Kabupaten Jember. Agrointek, 13(2), 100–108.
  13. Siddiqui, N. A., & Chacko, A. G. (2015). Study of The Ergonomics of The Worker Using The Rapid Entire Body Asessment Technique on Agri-Machinery Industry. International Journal on Occupational Health & Safety, Fire Environment-Allied Science, 4(1), 1–4.
  14. Sugandi, W. K., Yusuf, A., & Sukoco, S. P. (2021). Analisis Ergonomi dan Analisis Ekonomi Mesin Pencuci Ubi. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 9(2), 193–204.
  15. Suryaningrat, I. B., Kuswardhani, N., & Hastuti, N. R. (2021). Optimalisasi Beban Kerja pada Industri Makanan menggunakan Metode Workload Analysis (Studi Kasus pada US. MR Jember). Jurnal Ilmiah Pertanian dan Biosistem, 9(2), 118–129.
  16. Yudhiansyah, S. I. (2017). Rancang Bangun Alat Cetak Tahu dengan Pendekatan Antropometri untuk Menurunkan Beban Kerja dan Meningkatkan Produktifitas. Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.