Main Article Content
Abstract
Penanganan pasca panen pisang ambon curup harus benar-benar diperhatikan, karena buah pisang Ambon Curup memiliki tekstur yang lembut dan mengalami proses pematangan yang cepat sehingga sangat mudah terserang infeksi dan penyakit pasca panen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi asap cair yang optimal untuk mempertahankan kesegaran buah pisang Ambon Curup.Penelitian ini menggunakan asap cair dengan lima konsentrasi yaitu, C0 (asap cair 0%), C1 (asap cair 1%), C2 (asap cair 2%), C3 (asap cair 3%) dan C4 (asap cair 4%). Variabel yang diamati adalah, berat perbuah, berat persisir, warna kulit, warna daging buah, tebal kulit, rasa, tekstur, off flavor dan layak konsumsi / kesegaran, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesegaran buah terlama dapat dipertahankan sampai 14 hari pada perlakuan dengan konsentrasi 4%.
Keywords
Article Details
Authors who publish in this journal agree with the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
- This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Apandi, M. 1984. Teknologi Buah dan Sayuran. Alumni.Bandung.
- Gardjito, M. dan A.S. Wardana. 2003. Hortikultura (Teknik Analisis Pasca Panen). Cetakan pertama. Transmedia Mitra Printika, Yogyakarta.
- Girrard, J.P. 1992. Technology of Meat and Meat Products, Ellis Horwood, New York.
- Mukhtasar, Fahrurrozi, dan Dian Hanom. 2005. Pertumbuhan Bit Pisang Ambon Curup Pada Konsentrasi Dan Lama Perendaman Dalam Larutan Asam Salisilat. Akta Agrosia Vol VII (2) : 67-71
- Pamekas, T. 2002. Efek Sinergis Chitosan Dan Sinar Ultra Violet Untuk Meningkatkan Resistensi Buah Pisang Ambon Curup Terhadap Penyakit Pasca Panen Antraknosa. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
- Pantastico, ER. B. 1989. Fisiologi Pasca Panen (Penanganan Dan Pemanfaatan Buah-buahan Dan Sayur-sayuran Tripoka Dan Subtropika). Cetakan kedua. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
- Pranata J. 2007. Pemanfaatan Sabut dan Tempurung Kelapa Serta Cangkang Sawit Untuk Pembuatan Asap cair Sebagai Pengawet Makanan Alami.
- Rogis, A. 2005. Uji Efikasi Bahan Senyawa Alami Chitosan Terhadap Penyakit Pasca Panen Antraknosa Pada Buah Pisang Ambon Curup. Skripsi Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu. (tidak dipublikasikan)
- Santoso. 2006. Teknologi Pengawetan Buah Segar. UWIGA Malang, Malang
- Satuhu dan Supriyadi. 2005. Budidaya, Pengolahan Dan Prospek Pasar. Cetakan kedua belas. Penebar Swadaya, Jakarta.
- Sjaifullah, 1996. Petunjuk Memilih Buah Segar. Cetakan Pertama. Jakarta. PT. Penerbit Surabaya.
- Silisia, D., Marsigit, W., Efriani Septy. 2010. Pemanfaatan Chitosan dari Limbah Rajungan Untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Pisang Ambon Curup. Prosiding Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan, Bidang Ilmu-ilmu Pertanian, Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat, Buku 3. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
- Yuwana. 1999. Kemungkinan Penggunaan Metode Akustik Untuk Menduga Kekerasan Buah. Universitas Bengkulu, Bengkulu
References
Apandi, M. 1984. Teknologi Buah dan Sayuran. Alumni.Bandung.
Gardjito, M. dan A.S. Wardana. 2003. Hortikultura (Teknik Analisis Pasca Panen). Cetakan pertama. Transmedia Mitra Printika, Yogyakarta.
Girrard, J.P. 1992. Technology of Meat and Meat Products, Ellis Horwood, New York.
Mukhtasar, Fahrurrozi, dan Dian Hanom. 2005. Pertumbuhan Bit Pisang Ambon Curup Pada Konsentrasi Dan Lama Perendaman Dalam Larutan Asam Salisilat. Akta Agrosia Vol VII (2) : 67-71
Pamekas, T. 2002. Efek Sinergis Chitosan Dan Sinar Ultra Violet Untuk Meningkatkan Resistensi Buah Pisang Ambon Curup Terhadap Penyakit Pasca Panen Antraknosa. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Pantastico, ER. B. 1989. Fisiologi Pasca Panen (Penanganan Dan Pemanfaatan Buah-buahan Dan Sayur-sayuran Tripoka Dan Subtropika). Cetakan kedua. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Pranata J. 2007. Pemanfaatan Sabut dan Tempurung Kelapa Serta Cangkang Sawit Untuk Pembuatan Asap cair Sebagai Pengawet Makanan Alami.
Rogis, A. 2005. Uji Efikasi Bahan Senyawa Alami Chitosan Terhadap Penyakit Pasca Panen Antraknosa Pada Buah Pisang Ambon Curup. Skripsi Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu. (tidak dipublikasikan)
Santoso. 2006. Teknologi Pengawetan Buah Segar. UWIGA Malang, Malang
Satuhu dan Supriyadi. 2005. Budidaya, Pengolahan Dan Prospek Pasar. Cetakan kedua belas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sjaifullah, 1996. Petunjuk Memilih Buah Segar. Cetakan Pertama. Jakarta. PT. Penerbit Surabaya.
Silisia, D., Marsigit, W., Efriani Septy. 2010. Pemanfaatan Chitosan dari Limbah Rajungan Untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Pisang Ambon Curup. Prosiding Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan, Bidang Ilmu-ilmu Pertanian, Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat, Buku 3. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Yuwana. 1999. Kemungkinan Penggunaan Metode Akustik Untuk Menduga Kekerasan Buah. Universitas Bengkulu, Bengkulu