Main Article Content

Abstract

Teripang banyak diminati sebagai makanan kesehatan juga mengandung bahan aktif antibakteri, antifungi, antikoagulan, sebagai penghasil protease dan arginine kinase.Dengan banyaknya kandungan yang terdapat pada produk olahan teripang serta manfaat yang didapatkan perlu dilakukan survei pasar dalam bentuk identifikasi pelaku dan produk terhadap produk olahan teripang. tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kepentingan pelaku yang terlibat dalam sistem agroindustri.Menentukan bentuk produk obat luka dengan bahan baku teripang yang layakdipasarkan. Tahapan penelitian ini adalah (1) Identifikasi ini dilakukan dengan cara pengisian kuisioner dan teknik wawancara terhadap nara sumber yang berkompeten dalam sistem agroindutri, dalam hal ini sistem agroindustri teripang seperti Dinas Kelautan, Dinas Kesehatan, Perguruan Tinggi dan lain-lain.(2) Mengidentifikasi produk-produk antiseptik dan obat luar berbasis teripang.(3)Pemilihan bentuk produk berdasarkan metode MPE (Metode Perbandingan Eksponensial. Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria majemuk. Alternatif keputusan yang ada dalam penelitian ini adalah produk antiseptik berbasis teripang dalam bentuk cair, balsem dan salep. Sedangkan kriteria majemuk dalam memilih kriteria variasi produk antiseptik berbasis teripang adalah ketersedian bahan baku, jumlah produksi, proses potensi pasar, jumlah produksi, kompotitor, penguasaan teknologi, kebutuhan tenaga kerja, dan nilai tambah produk.Pelaku agroindustri yang berperan penting yaitu konsumen, BPOM, produsen dan nelayan. Produk dengan bentuk salep lebih di sukai oleh para pelaku agroindustri ini. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) didapatkan nilai kriteria tertinggi untuk jenis produk salep 5.828.935, balsem dengan nilai kriteria 5.542.406 dan bentuk cair dengan nilai kriteria 5.085.508.

Article Details

How to Cite
Dewi, K. H., Susanti, L., & Marwan, A. G. (2011). PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN PRODUK BERBASIS TERIPANG PASIR (HOLOTHUROIDEA SCABRA) SEBAGAI OBAT LUAR DAN ANTI SEPTIK. Jurnal Agroindustri, 1(1), 17–27. https://doi.org/10.31186/j.agroindustri.1.1.17-27

References

  1. Aryantina, P. L. 2002. Ekstraksi Komponen Antibakteri dari Teripang (Holothuria vacubanda) dan Pengujian Aktifitasnya Sebagai Antibakteria. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institute Pertanian Bogor, Bogor
  2. Dewi dan Meizul. 2009, Pendekatan Sistem Dalam Pemilihan Industri Hilir Berbasis Kopi di Provinsi Bengkulu. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
  3. Dewi, Kurnia Herlina. Tun TI, Wan RW, Etty R dan Khaswar S, 2007. Ekstraksi Secara Maserasi Teripang (Holothuroidea Scabra) sebagai sumber Testosteron Alami. Jurnal ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. Edisi Khusus.No.2,Hal 229-234.
  4. Fredalina, B. H., A.A Rizwan, Z. Abidin, M. A. Kaswandi, H. Zaiton, I. Zali, P. Kittakop, A. M. dan Mat Jais. 1998. Fatty acid compositions in local sea cucumbers. Stichopus Cloronotus, for wound healing. General pharmacol. (44): 337-34. Elsiver science. Inc. http://science direc.com.
  5. Hidayat, Agus. 2001, Aplikasi Excel Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial Secara Kuantitatif, STIE Indonesia
  6. Kustiariah,Yajri. 2006.Thesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.Isolasi Dan Uji Aktivitas Biologis Senyawa Steroid Dari Teripang Sebagai Aprodisiaka Alam. Bogor
  7. Kerr, A.M. 2000. Holothuroidea : Sea Cucumber. http://holothuroidea. Htm 26 feb 2004.
  8. Martoyo, J., dkk. 2006. Budi Daya Teripang. Penebar Swadaya. Jakarta.
  9. Saaty, Thomas. L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
  10. Schunak W, Klaus M dan Manfred H. 1990. Senyawa Obat. Gajah Mada University Press. Yogyakarta