Main Article Content

Abstract

The home industry mostly packs papaya dodol using PP plastic packaging. It is necessary to research the quality of papaya dodol that is stored with various types of packaging during storage. This study aims to obtain a type of packaging that is able to maintain the physical, microbiological, and organoleptic qualities of papaya dodol during storage at room temperature. The study was carried out following a completely randomized design (CRD) with two factors; namely the type of packaging with PP plastic, aluminum foil, and wax paper; and duration of storage; i.e. 7 days, 14 days, 21 days and 28 days. The observed variables included color, texture, moisture content, mold and organoleptic properties. The collected data were analyzed using ANOVA and DMRT follow-up tests. The results showed that during 28 days of storage, the best quality of dodol was packed with aluminum foil on day 21; with a color of 7.5 YR 4/4, hardness (texture) 2.00 mm / g and a moisture content of 9.65%; and microbiological observations of 180 colonies/g; which means meeting SNI requirements. Organoleptic quality based on the aroma level of 2.92 (enough likes), 2.96 colors (enough likes), texture 2.16 (dislikes) and taste 3.08 (quite likes)

Article Details

How to Cite
Marsigit, W., Marniza, M., & Monica, R. F. A. (2020). EFFECT OF PACKAGING TYPE AND STORAGE AT ROOM TEMPERATURE ON THE QUALITY OF PAPAYA DODOL. Jurnal Agroindustri, 10(1), 57–66. https://doi.org/10.31186/j.agroindustri.10.1.57-66

References

  1. Badan Standarisasi Nasional. 2013. SNI Dodol beras ketan. SNI 2986: 2013.
  2. Forsythe, S. J. and P. K. Hayes. 1998. Food Hygiene, Microbiology and HACCP 3th Edition. An Aspen Publishers, Inc. Gaithersburg. Maryland.
  3. Irsyad. 2011. Perbaikan Proses Untuk Peningkatan Umur Simpan Dodol Talas. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
  4. Margareta, P. 2013. Eksperimen Pembuatan Dodol Ganyong Komposit Dengan Tepung Ketan Putih Penambahan Sari Buah Parijoto. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
  5. Marsigit, W. 2017. Potensi Pengembangan Produk Agroindustri Buah Buahan dan Sayuran Berbasis Komoditas Spesifik Lokasi di Provinsi Bengkulu. Laporan Akhir Tahun Penelitian Produk Terapan. LPPM Universitas Bengkulu.
  6. Nurhayati, C dan Rahmaniar. 2010. Penggunaan Puree Nenas dan Pepaya dalam Pembuatan Dodol. Jurnal Dinamika Penelitian BIPA 21(37):53-59.
  7. Seimahuira, L. M. 2013. Pengolahan Dodol Durian Sebagai Salah Satu Produk Khas Maluku. Majalah Biam. 9 (2) : 89-94.
  8. Simanjuntak, P., H. Fariadi, dan R. D. Yuli. 2014. Prospek Pengembangan Usaha Dodol Pepaya (Carica papaya L.) pada Home Industri “Dua Saudara” Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang. Jurnal AGRITEPA 1 (1): 44 -51.
  9. Simatupang, D., R. Efendi dan A. Ali. 2016. Evaluasi Mutu Dodol dengan Variasi Penambahan Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.,) dan Gula Pasir. Jurnal online mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau. 3(2):1-12.
  10. Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1997. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.160 hlm.
  11. Supiani, S. Wahyuni, M. Syukri. 2016. Analisis Organoleptik Dodol Pisang Raja (Musa paradisiaca L.) dengan Subsitusi Tepung Wikau maombo. J. Sains dan Teknologi Pangan. 1(1):24-30
  12. Suyanti, Setyadjit, dan A. B. Arif. 2012. Produk Diversifikasi Olahan Untuk Meningkatkan Nilai Tambah dan Mendukung Pengembangan Buah Pepaya (Carica papaya L) Di Indonesia. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. 8 (2): 62- 70.
  13. Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 245 hlm.
  14. Wiyono, T., Y. Khasanah, A. Kusumaningrum, dan D. Ariani. 2016. Pengaruh Jenis Kemasan Jenang Ketan terhadap Masa Simpan: Studi Kasus Jenang Rongkop Gunungkidul. Jurnal Penelitian Pengembangan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. 8 (1): 58-64
  15. Yanti, L dan D. Novalinda. 2016. Kajian Keamanan Pangan Pada Proses Pembuatan dodol Nanas Tangkit. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2016, Palembang 20-21 Oktober 2016. Hal. 608-615