Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur populasi dan performans reproduksi ternak babi di Kabupaten Sumba Timur. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan Mei 2017 dengan metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan wawancara langsung terhadap 200 responden. Data dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif yang digambarkan pada tabel frekuensi dari setiap indikator. Variabel yang diukur adalah struktur populasi jantan dan betina yang meliputi anak (0-3 bulan), muda (3-8 bulan), dewasa (>8 bulan). Sedangkan performans reproduksi meliputi lama estrus, siklus estrus, litter size, jumlah sapih, angka mortalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur populasi ternak babi di dominasi ternak betina: jantan secara berurutan meliputi anak 53.39:46.61%, muda 57.50:42,50%, dewasa 54.17: 45,83%. Sedangkan performans reproduksi ternak babi yakni lama estrus 3,25 hari, siklus estrus 20,45 hari, liter size 9,75 ekor serta mortalitas 17,03%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur populasi ternak babi didominasi ternak betina. Sedangkan performans reproduksi induk ternak babi tergolong dalam kategori baik.

Article Details

Author Biography

A. Kaka, Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Jl. R. Soeprapto No.35 Waingapu-NTT

Magister Peternakan
How to Cite
Kaka, A., Dapawole, R. R., & Pari, A. H. (2020). Struktur Populasi dan Performans Reproduski Ternak Babi di Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 15(2), 195–199. https://doi.org/10.31186/jspi.id.15.2.195-199

References

  1. Aku, A.S, T. Saili dan Amiruddin.2013. Sebaran, Struktur Populasi dan Kinerja Reproduksi Babi Lokal di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Agriplus. Vol. 23 No.3
  2. Ardana, I.B.K. 2012. Penurunan Angka Morbiditas dan Mortalitas Anak Babi yang Diberi Vitamin dan Elektrolit melalui Air Minum Saat Disapih. Buletin Veteriner Udayana Vol.4 No.1: 33- 40.
  3. Badan Pusat Statistik. 2012. Analisis Statistik (Sosial Bonus Demografi dan Pertumbuhan Ekonomi). BPS RI.
  4. Badan Pusat Statistik. 2014. Kabupaten Sumba Timur dalam Angka 2019. BPS Kabupaten Sumba Timur.
  5. Badan Pusat Statistik. 2019. Kabupaten Sumba Timur dalam Angka 2019. BPS Kabupaten Sumba Timur.
  6. Bernaddeta WIR, Warsono IU, Basna A. 2011. Pengembangan babi lokal di lahan kelapa sawit (palm-pig) untuk menunjang ketahanan pangan spesifik lokal Papua. Dalam: Rahayu S, Alimon AR, Susanto A, Sodiq A, Indrasanti D, Haryoko I, Ismoyowati, Sumarmono J, Muatip K, Iriyanti N, et al., penyunting. Prospek dan Potensi Sumberdaya Ternak Lokal dalam Menunjang Ketahanan Pangan Hewani. Prosiding Seminar Nasional. Purwokerto, 15 Oktober 2011. Purwokerto
  7. Budiastra, I.W dan K. Budaarsa. 2015. Studi Ragam Eksterior Dan Karakteristik Reproduksi Babi Bali. Majalah Ilmiah Peternakan. Vol. 18. No.3
  8. Feradis. 2010. Reproduksi Ternak. Alfabeta. Bandung.
  9. Geisert, RD. and R.A.M. Schmitt. 2002. Early embryonic survival in the pig: Can it be improved. J. Anim. Sci. 80:54 – 85.
  10. Johns C, Cargill C, Patrick I, Geong M, Johanis. 2010. Budidaya ternak babi komersial oleh peternak kecil di NTT-peluang untuk integrasi pasar yang lebih baik. Laporan Akhir ACIAR. Canberra (Australia): Australian Centre for International Agricultural Research.
  11. Johns C., Cargill C., Patrick I., Geong M., Johanis. 2010. Budidaya Ternak Babi Komersial Oleh Peternak Kecil di NTTPeluang Untuk Integrasi Pasar Yang Lebih Baik. Laporan Akhir ACIAR. Canberra (Australia): Australian Centre for International Agricultural Research.
  12. Kaka, A. 2017. Performans reproduksi induk babi yang di pelihara secara intensif di Kelurahan Kambajawa Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. Vol. 28 No.1
  13. Murtiyeni, D. Priyantodan D. Yulistiani.2005. Karakteristik Peternak Domba atau Kambing dengan Pemeliharaan Digembala atau Angon dan Hubungannya dengan Tingkat Adopsi Inovasi Teknologi.Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
  14. Sapanca, P.L.Y; Wayan, I.C dan Made, I.S. 2015. Peningkatan Manajemen KelompokTernak Babi di Kabupaten Bangli.Agrimeta Vol. 15 No. 09: 1-69
  15. Soewandi, B.D.P dan C. Talib. 2015. Pengembangan ternak Babi Lokal Indonesia. Wartazoa. Vol. 25 No.1.
  16. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods). Alfabeta. Bandung.
  17. Suradisastra, K dan A.M. Lubis. 2000. Aspek Gender dalam Usaha Peternakan. Wartazoa. Vol. 10. No.1
  18. Tirajoh, S. dan Usman, 2011. Litter Size” Suatu Faktor Penentu Keberhasilan Dalam Usaha Ternak Babi. Seminar Nasional. Pengkajian dan Diseminasi Inovasi Pertanian Mendukung Program Strategis Kementrian Pertanian. Cisarua, 9 – 11 Desember 2010.
  19. Usman, B.M.W. Tiro, S.Tirajoh dan Bustami. 2015. Profil Kelompok Dan Kinerja Reproduksi Ternak Babi Lokal Pada Kelompok Tani Doligame Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua dan Jambi.
  20. Wea, R. 2016. Performans Produksi dan Reproduksi Ternak Babi Lokal Di Kodya Kupang. Partner, Tahun 2016 No. 1 halaman 21-28.