Main Article Content

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik silase semak bunga putih (Chromolaena odorata) yang ditambahkan jenis karbohdirat terlarut yang berbeda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari R0 : Semak bunga putih (70%) + Lamtoro (30%) (kontrol), R1 : Semak bunga putih (70%) + Lamtoro (20%) + Dedak Padi (10%), R2 : Semak bunga putih (70%) + Lamtoro (20%) + Tepung Gaplek (10%), R3 : Semak bunga putih (70%) + Lamtoro (20%) + Tepung Jagung (10%), Persentase dedak padi, tepung jagung dan tepung gaplek dihitung berdasarkan berat cacahan daun SBP dan lamtoro dalam kondisi layu. Variabel yang diteliti adalah karakteristik fisik (organoleptik) dan kimia (proksimat) silase semak bunga putih. Hasil penelitian menunjukkan penambahan karbohidrat terlarut berpengaruh nyata terhadap karaktersitik fisik dan kimia silase. Disimpulkan bahwa penambahan tepung gaplek berpengaruh dan nyata lebih tinggi dalam menghasilkan karakteristik fisik silase semak bunga putih yang terbaik. sedangkan karakteristik kimia, penambahan dedak padi sebagai karbohidrat terlarut nyata lebih tinggi dibandingkan dengan tepung gaplek dan tepung jagung. 

Article Details

How to Cite
Bira, G. F., Tahuk, P. K., Kia, K. W., Hartun, S. K., & Nitsae, F. (2020). Karakteristik Silase Semak Bunga Putih (Chromolaena odorata) dengan Penambahan Jenis Karbohidrat Terlarut yang Berbeda. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 15(4), 367–374. https://doi.org/10.31186/jspi.id.15.4.367-374

References

  1. Akinmoladun, A. C., E. M. Obuotor and E. O. Farombi. 2010. Evaluation of antioxidant and free radical scavenging capacities of some Nigerian indigenous medicinal plants. J. Med. Food 13: 444- 451. DOI: https://doi.org/10.1089/jmf.2008.0292
  2. Bira, G.F., M.L. Mullik., Dahlanuddin. 2017. Incremental Level of Chromolaena odorata In Complete Diet For a Cows Fattening. The 7th International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP) : p 68-72. ISBN : 978-979-1215-29-9.
  3. Bolsen, K.K., Ashbell, M.G and J.M. Wilkinnson.1995. Silage Additivesin Biotechnology in Animal Feeding. In: R. J. Wallace and A. Chesson (eds). VCH. Weinheim
  4. Hai, P. V., H. Everts, D. V. Tien, J. T. Schonewille and W. H. Hendriks. 2012. Feeding Chromonaela odorata during
  5. pregnancy to goat dams affects acceptance of this feedstuff by their offspring. Appl. Anim. Behav. Sci. 137: 30-35. DOI: https://doi.org/10.1016/j.applanim.2012.01.010
  6. Hidayat, N. 2014. Karakteristik dan Kualitas Silase Rumput Raja Menggunakan Berbagai Sumber dan Tingkat Penambahan Karbohidrat Fermentable. Agripet. 14 (1) : 42-49. DOI: https://doi.org/10.17969/agripet.v14i1.1204
  7. Ikhimoya, I., M. A. Bamikole, A.U. Omoregie. and U. J. Ikhatua. 2007. Compositional Evaluation of Some Dry Season Shrub and Tree Foliages in a Transitionally Vegetated Zone of Nigeria. Livestock Research for Rural Development 19 (3) : 1-9.
  8. Jasin, I. 2014. Pengaruh Penambahan Molases dan Isolat Bakteri Asam Laktat dari Cairan Rumen Sapi PO Terhadap Kualitas Silase Rumput Gajah (Pennisetum purpureum). Agripet, 14 (1) : 50-55. DOI: https://doi.org/10.17969/agripet.v14i1.1205
  9. Juwandi., Munir dan Fitriana. 2018. Evaluasi Kandungan Lemak Kasar dan BETN Silase Daun Lamtoro pada Level yang Berbeda Sebagai Bahan Pakan Utama Pakan Komplit. Bionature 19 (2) : 112-118. DOI: https://doi.org/10.35580/bionature.v19i2.9728
  10. Kuncoro, D. C., Muhtaruddin dan F. Fathul. 2015. Pengaruh Penambahan Berbagai Starter Pada Silase Ransum Berbasis Limbah Pertanian Terhadap Protein Kasar, Bahan Kering, Bahan Organik, dan Kadar Abu. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu 3 (4) : 234-238. DOI:http://dx.doi.org/10.23960/jipt.v3i4.p%25p
  11. Kurnianingtyas, I.B., P.R. Pandansari., I. Astuti., S.D. Widyawati dan W.P.S. Suprayogi. 2012. Pengaruh Macam Akselerator Ttrhadap Kualitas Fisik, Kimia dan Biologis Silase Rumput Kolonjono. Tropical Animal Husbandry 1 (1) : 7-14.
  12. Laksono, J dan T. Karyono. 2020. Pemberian level starter pada silase jerami jagung dan legum Indigofera zollingeriana terhadap nilai nutrisi pakan ternak ruminansia kecil. Jurnal Peternakan 04 (1):33-38. DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jac.v4i1.1420
  13. McDonald, P., A. R. Henderson, S. J. E. Heron. 1991. The Biochemistry of Silage.
  14. Chalcombe Publications. Aberyswyth.
  15. Muhammad, N., A. Astuti, R. Utomo dan S. P. S. Budi. 2017. Physical Characteristics Evaluation of Kumpai Minyak Grass (Hymenachne amplexicaulis) Silage. Procedding The 7th International Seminar on Tropical Animal Production, September 12-14. Yogyakarta, Indonesia. p : 200-204. ISBN : 978-979-1215-29-9.
  16. Mulik, Y. M., M. Ridla, I. Prihantoro and M. L. Mullik. 2016. Anaerobic fermentation effectively reduces concentration of total tannins in Siam Weed (Chromolaena odorata). Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 21: 19-21. DOI: https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v40i3.12838
  17. Mullik, M.L. 2002. Laporan penelitian: Strategi Pemanfaatan Semak Bunga Putih (Chromolaena odorata) untuk Meningkatkan Produksi Ternak dan Pendapatan Peternak di Daerah Lahan Kering. Kerjasama Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana dan Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui Riset Pengembangan Kapasitas.
  18. Nahak, O.R., P. K. Tahuk., G. F. Bira., A. Bere dan H. Riberu. 2019. Pengaruh Penggunaan Jenis Aditif yang Berbeda terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Silase Komplit Berbahan Dasar Sorgum (Shorgum bicolor (L.) Moench). Journal of Animal Science 4 (1) : 3-5. DOI: https://doi.org/10.32938/ja.v4i1.649
  19. Rahayu, I. D., L. Zalizar., A. Widianto dan M. I. Yulianto. 2017. Karakteristik dan Kualitas Silase Tebon Jagung (Zea mays) Menggunakan Berbagai Tingkat Penambahan Fermentor yang Mengandung Bakteri Lignochloritik. Prosiding. Seminar nasional dan Gelar produk (Senaspro), Universitas Muhammadiyah Malang, Hal : 730-737.
  20. Ridla, M., Y. M. Mulik., I. Prihantoro dan M. M. Mullik. 2016. Penurunan Total Tanin Silase Semak Bunga Putih (Chromolaena odorata) dengan Aditif Tepung Putak (Coryphaelata Roxb) dan Isi Rumen Sapi. Buletin Peternakan 40 (3): 165-169. DOI: https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v40i3.12838.
  21. Ridwan, R., S. Ratnakomala., G. Kartina dan Y. Widyastuti. 2005. Pengaruh Penambahan Dedak Padi dan Lactobacillus plantarum 1BL-2 dalam Pembuatan Silase Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum). Media Peternakan 28 (3) : 117-123.
  22. Santoso, B., B. Tj. Hariadi, H. Manik dan H. Abubakar. 2009. Kualitas rumput unggul tropika hasil ensilase dengan aditif bakteri asam laktat dari ekstrak rumput terfermentasi. Media Peternakan 32: 137-144.