Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Performans Reproduksi Induk Sapi Bali yang dikawinkan dengan Pejantan Impor (exotic  boced) dan  (lokal) secara Inseminasi Buatan  di Wilayah Insana  Kabupaten Timor Tengah Utara. Aspek Performance Reproduksi yang diukur diantaranya conception rate (CR), service per conception(S/C), lama kebuntingan, calving rate (CvR) dan Calving interval (CI). Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai Informasi dan bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan pengembangan dan peningkatan produktivitas sapi potong. Materi penelitian ini adalah induk sapi bali yang telah dikawinkan secara IB menggunakan semen pejantan Limousin sebanyak 36 ekor, Brangus 32 ekor  dan  pejantan  Bali Murni (lokal) sebanyak  50 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan penentuan sampelnya menggunakan metode sensus. Hasil Penelitian ini menunjukkan performace reproduksi yang cukup efisien dengan masing-masing  angka Conception rate (%) : 66,67 ± 0,43; 71,87 ± 0,44 dan 70,59 ± 0,88; Servive per conception (S/C) : 1,88 ; 1,91 dan 1,45; lama kebuntingan (hari) : 280 ± 0,35; 279 ± 0,35; 279 ± 0,35 dan Calving rate (%) :  63,89± 0,48; 65,62 ± 0,50; 68,63 ± 0,41 serta  jarak beranak/Calving interval (hari) yaitu  446, 28 ± 182,45; 431,7± 197,9;  380,4± 145,3. Kesimpulan penelitian adalah Induk sapi bali yang dikawinkan dengan Pejantan  Impor (exotic  boced) Limousin, Brangus  dan  (lokal) Bali Murni   secara Inseminasi Buatan  di Wilayah Insana  Kabupaten Timor Tengah Utara  cukup efisien dari aspek CR, S/C, lama kebuntingan dan Calving rate, namun tergolong belum efisien apabila diukur dari aspek jarak beranak/Calving interval.

Article Details

How to Cite
Nubatonis, A., & Dethan, A. A. (2021). Performans Reproduksi Induk Sapi Bali yang Dikawinkan dengan Pejantan Impor (Exotic Boced) dan Lokal Secara Inseminasi Buatan di Wilayah Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 16(1), 55–60. https://doi.org/10.31186/jspi.id.16.1.55-60

References

  1. Astuti, M. 2004. Potensi dan Keragaman Sumberdaya Genetik Sapi Peranakan Ongole (PO). Prosiding. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  2. Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2019. Populasi ternak berdasarkan Kabupaten dan Kota di Nusa Tenggara Timur. Kupang
  3. Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Utara. 2019. Strategi peningkatan dan pengembangan produksi ternak sapi potong di Timor Tengah Utara. Kefamenanu
  4. Ball, P.J.H., and A.R. Peters. 2004. Reproduction In Cattle. Third Edition. Blackwell Publishing.Victoria. Australia.
  5. De Vries, A. 2006. Determinants of the cost of days open in dairy cattle. Department of Animal Sciences. University of Florida. Gainesville 32611. USA
  6. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2018. Daftar Populasi, Konsumsi dan Produksi Ternak. Jakarta
  7. Fanani, S., Subagyo dan Lutojo. 2013. Kinerja Reproduksi Sapi Perah Peranakan Frisien Holstein (PFH) di Kecamata Pudak, Kabupaen Ponorogo. Tropical Animal Husbandry. 2 (1): 21-27.
  8. Prasojo, G., I. Arifiantini, M. Kusdiantoro. 2010. Korelasi Antara Lama Kebuntingan, Bobot Lahir dan Jenis Kelamin Pedet Hasil Inseminasi Buatan pada Sapi Bali. Jurnal Veteriner. 11(1): 41-45.
  9. Feradis. 2010. Bioteknologi Reproduksi pada Ternak. Alfabeta, Bandung.
  10. Gunawan, A., R. Sari, Y. Parwoto, and M. J. Uddin. 2011. Non genetic factors effect on reproductive performance and preweaning mortality from artificiall and naturally bred in Bali Cattle. J. Indonesian Trop. Anim. Agric. 36 (2) : 83-90.
  11. Hafez, E. S. E. 2000. Reproduction in Farm Animal. 6th Edition. Lea and Febiger. Philadelpia
  12. Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran pada Ternak. Airlangga University Press, Surabaya
  13. Iswoyo dan P. Widyaningrum. 2008. Performans Reproduksi Sapi Peranakan Simmental
  14. (Psm). Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 11 (3) : 125-133.
  15. Kamal, M. M. 2010. A review on cattle reproduction in Bangladesh. Inter J. Dairy Sci. 5: 245- 252.
  16. Liwa, A. M. 1990. Produktivitas Sapi Bali di Sulawesi Selatan [Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
  17. Nuryadi dan S. Wahjuningsih. 2011. Penampilan Reproduksi Sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Limousin di Kabupaten Malang. J. Ternak Tropika 12 (1): 76-81.
  18. Purwanto, B. P., M. Fujita, M. Nishibori and S. Yamamoto. 1991. Effect of environmental temperature and feed intake on plasma concentration of thyroid homones in dairy heifers. AJAS. 4: 293-298.
  19. Puspitasari, I. F., N. Isnaini, A. P. A. Yekti, T. Susilawati. 2018. Tampilan Reproduksi Sapi Rambon Betina Pada Paritas yang Berbeda. Journal of Tropical Animal Production 19 (2) : 80-86.
  20. Sariubang, M., E. Andi, D. Pasambe, dan S. Bahar. 2001. Pengaruh Bangsa Pejantan Terhadap Produktivitas Pedet Sapi Potong Hasil Inseminasi Buatan, http://peternakan.litbang.pertanian.go.id. Diakses 14 Mei 2019.
  21. Siswanto, M., N. W. Patmawati, N. N. Trinayani, N. Wandia, I. K. Puja. 2013. Penampilan Reproduksi Sapi Bali pada Peternakan Intensif di Instalasi Pembibitan Pulukan. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan 1 (1): 11-15.
  22. Soeharsono, Saptati dan Dwiyanto. 2010. Kinerja Reproduksi Sapi Potong Lokal dan Sapi Persilangan Hasil Inseminasi Buatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Yogyakarta.
  23. Toelihere, M. R. 1985. Inseminasi Buatan Pada Ternak.Penerbit Angkasa, Bandung .