Main Article Content

Abstract

Kabupaten Bengkulu Tengah menjadi salah satu kabupaten yang angka kekerasan seksual terhadap anak maningkat dengan pesat. Dari 34 kasus kekerasan pada anak, 27 kasus merupakan kekerasan seksual pada tahun 2023, padahal tahun 2021 hanya ada 13 kasus dan tahun 2022 sebanyak 16 kasus. Data ini hanyalah data yang tercatat dan melapor, sedangkan diyakini masih ada kejadian kekerasan yang tidak melapor. Sebagain besar kasus dilakukan oleh orang-orang terdekat dengan anak atau berada pada lingkungan terdekat anak. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya peran mereka dalam pendidikan seksualitas anak usia dini dan sebagai langkah pencegahan awal bagi orang tua yang memiliki anak akan bahaya kejahatan dan pelecehan seksual yang terjadi pada anak. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan pendekatan dialogis dengan metode diskusi, simulasi, konseling individu dan kelompok, dan sharing konten di media sosial. Sasaran kegiatan adalah orang tua peserta didik PAUD di SPNF SKB Bengkulu Tengah. Kegaitan penyuluhan berjalan dengan baik, respon peserta terhadap materi penyuluhan dianggap sangat bermanfaat, dan materi yang disampaikan mudah untuk dipahami. Sebagai bentuk keberlanjutan, peserta membentuk kelompok layanan konseling terkait pendidikan seksualitas anak usia dini

Keywords

Pendidikan seksualitas anak usia dini orang tua

Article Details

Author Biographies

Ririn Gusti, Universitas Bengkulu

Proram Studi Pendidikan Nonformal, FKIP, Universitas Bengkulu

Bayu Pradikto, Universitas Bengkulu

Program Studi Pendidikan Nonformal, FKIP, Universitas Bengkulu

Lenni Mantili Hutauruk, Universitas Bengkulu

program Studi pendidikan nonformal