Main Article Content

Abstract

This study aims to see the physical quality of quail eggs (Coturenix-coturnix japonica) fed with snail flour (Achatina fulica). The quail used as many as 72 tails, averaging 42 days of age. The maintenance of quail in this study was carried out intensively (caged). During the research, quail was given feed treatment at 07:00 WITA and 16:00 WITA, while drinking water was given in a libitum. The parameters observed in this study were egg weight, Haugh unit, yolk weight, yolk index, yolk color, albumen weight, albumen index, shell weight, and thickness of the shells. This research uses a complete random (CRD) design with three treatments and four replications. The research treatment is divided into three experimental treatments as follows: P0 (feed + snail flour 0%), P1 (feed + snail flour 5%), and P2 (feed + snail flour 10%). Giving snail flour into the feed significantly has a significant effect on the weight of eggs, yolk weight, yolk color, albumen index, shell weight, and thickness of quail shells (P <0.05), while Haugh units (P> 0.05). The results of this study can be concluded that adding snail flour up to 5-10% can produce a higher physical quality of the eggs compared to the treatment without the addition of snail flour into the feed.

Article Details

How to Cite
Akramullah, M., Depawole, R. R., & Tiya, N. A. D. (2023). Physical Quality of Quail Eggs That are Feed with the Addition of Snail Flour. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 18(1), 48–56. https://doi.org/10.31186/jspi.id.18.1.48-56

References

  1. Akbarillah, T., D. Kaharuddin, Hidayat, dan A. Primalasari. 2017. Penggunaan ampas tahu pada level berbeda terhadap performa entok (Muscovy Duck) umur 3-10 minggu. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 12(1): 112-123. Doi : https://doi.org/10.31186/jspi.id.12.1.112-123
  2. Anwari, R., S. Tantalo, K. Nova, dan Rudy. 2018. Pengaruh penambahan tepung limbah udang yang diolah secara kimiawi ke dalam ransum terhadap kualitas eksternal telur ayam ras. Sutrisna Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan, 2(3):29-35.
  3. Argo, L.B., Tristiarti, dan I. Mangisah. 2013. kualitas fisik telur ayam arab petelur fase i dengan berbagai level Azolla microphylla. Animal Agricultural Journal, 2(1): 445-457. Doi : ttp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj
  4. Badaruddin, R., R. Aka, A. R. Ollong, dan N. A. D. Tiya. 2021. Kadar kolesterol, asam urat dan glukosa darah ayam petelur yang diberi jus daun sirih (Piper betle Linn) pada level yang berbeda. Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis, 11(1): 75-80. Doi : https://doi.org/10.46549/jipvet.v11i1.172
  5. BSNI. Badan Standar Nasional Indonesia. 2008. Telur Ayam Konsumsi. 12983_SNI 3926:2008.
  6. Chung, M. K., J.H. Choi, Y.K. Chung, and K. M. Chee. 2005. Effects of dietary vitamins C and E on egg shell quality of broiler breeder hens exposed to heat stress. Asian-australasian journal of animal sciences, 18(4): 545-551.
  7. Hanapis, H., dan E. J. Guntoro. 2020. Pengaruh penggantian sebagian pakan komersil dengan tepung wortel limbah pasar sampai level 12% terhadap berat telur puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Stock Peternakan, 2(1): 16-25. Doi : http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/Sptr/index
  8. Harmayanda, P.O.A., D. Rosyidi, dan O. Sjofjan. 2016. Evaluasi kualitas telur dari hasil pemberian beberapa jenis pakan komersial ayam petelur. J-PAL.7 (1): 25-30
  9. Haryadi, W. and S. Triono. 2006. Fractionation of fatty acid omega 3, 6 And 9 from snail (Achatina Fulica) using coloum chromatography. Indon. J. Chem., 6(3): 316-321. Doi: https://doi.org/10.22146/ijc.21739
  10. Herni, L. Agustina, dan A. Mujnisa. 2022. Pengaruh imbangan energi-protein terhadap bobot dan tebal kerabang telur ayam arab. Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan, 3(2): 55-59. Doi : https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/jstp
  11. Indi, A., D. Agustina, dan R. Erna. 2014. Pengaruh penambahan ikan lemuru (Sardinella Longiceps) terhadap karakteristik folikel dan siklus ovulasi pada ayam ras petelur. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis, 1(1): 45-53. Doi : 10.33772/jitro.v1i1.360
  12. Indrawan, I. G., I. M. Sukada, dan I. K. Suada. 2012. Kualitas telur dan pengetahuan masyarakat tentang penanganan telur di tingkat rumah tangga. Indonesia Medicus Veterinus, 1(5): 607-620.
  13. Jehemat, A., dan T. N. I. Koni. 2013. Tepung bekicot sebagai sumber protein pengganti tepung ikan dalam ransum ayam pedaging. Jurnal Veteriner, 14(1): 111-117. Doi : https://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/view/6227
  14. Jumadin, L., A.S. Satyaningtijas,dan K. Santoso. 2017. Ekstrak daun singkong baik sebagai antioksidan pada burung puyuh dewasa yang mendapat paparan panas singkat. Jurnal Veteriner, 18(36): 135-143. Doi: 10.19087/jveteriner.2017.18.1.135
  15. Kamaruddin, A., H. Monim, Mulyadi, dan P. Sambodo. 2020. Kualitas fisik telur ayam petelur pada tingkat pelaku usaha di kabupaten manokwari provinsi papua barat. Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis, 10(2): 128-134. Doi : 10.46549/jipvet.v10i2.111
  16. Kanbur, G., R. Göçmen, dan Y. Cufadar. 2022. A comparative study on the effects of hemp seed oil versus four different UFA-rich seed oils in the diets of laying hens on egg production, egg quality and yolk fatty acids. 1-15. https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-2072272/v1
  17. Kurtini, T., K. Nova, dan D. Septinova. 2014. Produksi Ternak Unggas Edisi Revisi. Aura Printing dan Publishing, Bandar Lampung.
  18. Kusumastuti, D. T., K. Praseno, dan T. R. Saraswati. 2013. Indeks kuning telur dan nilai haugh unit telur puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) setelah pemberian tepung kunyit (Curcuma longa L.). Jurnal Akademika Biologi, 1(1): 15-22. Doi: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/biologi
  19. Lisnahan, C. V., Wihandoyo, Zuprizal, dan S. Harimurti. 2018. Pengaruh suplementasi dl-metionin dan L-lisin HCl pada pakan standar kafetaria terhadap berat badan, organ dalam dan organ reproduksi ayam kampung fase pullet. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 6(2), 128-133. Doi: http://dx.doi.org/10.23960/jipt.v6i2.p128-133
  20. Lokapirnasari W. P. 2017. Nutrisi dan manajemen pakan burung puyuh. Surabaya: Airlangga University Press.
  21. Maknun, L., S. Kismiati, dan I. Mangisah. 2015. Performans produksi burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) dengan perlakuan tepung limbah penetasan telur puyuh. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 25(3): 53-58. Doi : https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2015.025.03.07
  22. Nurasmi, N., dan S. Susanti, S. 2019. Analisis potensi asam lemak omega 3, omega 6, dan omega 9 dari rumput laut (Kappaphycus Alvarezii) pada peningkatan nutrisi balita. Jurnal Borneo Saintek, 2(1), 33-36. Doi: https://doi.org/10.35334/borneo_saintek.v2i1.639
  23. Nurjannah, N., S. Yanto, dan Patang. 2017. Pemanfaatan keong mas (Pomacea canaliculata l) dan limbah cangkang rajungan (portunus pelagicus) menjadi pakan ternak untuk meningkatkan produksi telur itik. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 3(2): 137-147. Doi : https://ojs.unm.ac.id/ptp/article/view/5525
  24. Oğuz, F.K., M. N. Oğuz, and T. Büyükoğlu. 2012. The effects of using chicken drippings oil instead of the sunflower oil on performance, blood parameters, cholesterol and fatty acid composition of egg yolk in laying japanese quail (Coturnix coturnix japonica). Kafkas Universitesi Veteriner Fakultesi Dergisi, 18 (6): 945-950. Doi : 10.9775/kvfd.2012.6826
  25. Pa, A. R. B., R. Felix, Y. Ade dan H. Lukas . 2020. Pengaruh pemanbahan tepung daging bekicot (Achatina fulica) dalam pakan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan bandeng ( Chanos chanos, Forskall). Jurnal Aquatik, 3(1): 59-71. Doi : http://ejurnal.undana.ac.id/jaqu/inde
  26. Poysa, V. and L. Woodrow. 2002. Stability of soybean seed composition and its effect on soymilk and tofu yield and quality. Food Research International, 35(4): 337-345. Doi: 10.1016/S0963-9969(01)00125-9
  27. Purnamasari, D. K., K.G. Wiryawan, Erwan, dan L.A. Paozan. 2015. Potensi limbah rajungan (Portunus pelagicus) sebagai pakan itik petelur. Jurnal Peternakan Sriwijaya, 4(1): 11-19. Doi : 10.33230/JPS.4.1.2015.2295
  28. Purwati, D., M. A. Djaelani, E. Y. W. Yuniwarti. 2015. Indeks kuning telur (IKT), haugh unit (HU) dan bobot telur pada berbagai itik lokal di jawa tengah. Jurnal Biologi, 4(2): 1-9.
  29. Rahman, K. M. A., S. Wahyuningsih, dan E. Widodo. 2018. Pengaruh penggunaan tepung biji kemiri dalam pakan terhadap kinerja reproduksi burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 1(1): 24-33. Doi: 10.21776/ub.jnt.2018.001.01.4
  30. Rahmasari, R., R. T. Hertamawati, dan D. W. Cahyono. 2021. Kualitas telur puyuh yang beredar di pasar tradisional di kecamatan kaliwates kabupaten jember. Jurnal Ilmiah Inovasi, 21(1): 33-37. Doi: https://doi.org/10.25047/jii.v21i1.2632
  31. Rasno dan M. Sulistyoningsih. 2014. Pengaruh pemberian tepung bekicot dalam ransum terhadap bobot badan dan kandungan lemak karkas itik (Anas javanicus). Bioma: Jurnal Ilmiah Biologi, 3(1): 66-77. Doi: https://doi.org/10.26877/bioma.v3i1,%20April.650
  32. Rondonuwu, C. R., J. L. P. Saerang, W. Utiah, dan M. N. Regar. 2017. Pengaruh pemberian tepung Keong Sawah (Pila ampulacea) sebagai penganti tepung ikan dalam pakan terhadap kualitas Telur Burung Puyuh (Coturnix-coturnix Japonica). Jurnal Zootek, 38(1):1-8. Doi: https://doi.org/10.35792/zot.38.1.2018.17395
  33. Sahid, M.I.H., K. Khalid, and M.S.N. Abdul. 2012. Nutritional quality changes after canning of Achatina fulica. Novus Int. J. Anal. Innov., 1(2): 1-8.
  34. Sahid, U., U. Kalsum, dan Sumaryo. 2020. Pengaruh tingkat penambahan probiotik enkapsulasi lactobacillus salivarius plus mikromineral dalam pakan terhadap bobot dan komponen telur puyuh. Jurnal Dinamika Rekasatya, 3(2):143-146. Doi: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/729
  35. Sahin, K., N. Sahin, M. Onderci, M.F. Gursu, and M. Issi. 2003. Vitamin C and E can alleviate negative effects of heat stress in Japanese quails. Food, Agriculture and Environment, 1(2): 244-49. Doi : https://doi.org/10.1234/4.2003.373
  36. Sakronia, T. Kurtinib, dan K. Nova. 2015. Perbandingan tebal kerabang, penurunan berat telur, dan nilai haugh unit telur ayam ras umur simpan sepuluh hari dari strain ayam yang berbeda. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(4):217-220. Doi : http://dx.doi.org/10.23960/jipt.v3i4.p%25p
  37. Santoso, H. B. 1989. Budidaya Bekicot. Kanisius, Yogyakarta.
  38. Saputra, D., Supriyono, dan E. J. Guntoro. 2019. Pengaruh penggantian sebagian ransum komersil dengan tepung wortel limbah pasar terhadap berat telur puyuh. Stock Peternakan, 1 (1): 1-10. Doi : https://doi.org/10.36355/sptr.v1i1.233
  39. Sartika, N., M. A.Yaman, dan M. Sabri. 2018. Pengaruh Pemberian Pakan Fermentasi Jagung Giling, Cangkang Kepiting Dan Kulit Udang Terhadap Kualitas Telur Puyuh (Coturnix coturnix japonica). Jimvet, 2(1):177-187. Doi: https://doi.org/10.21157/jim%20vet..v2i2.7453
  40. Satria, W.,A. E. Harahap, dan T. Adelina, T. 2021. Kualitas telur puyuh yang diberikan ransum dengan penambahan silase tepung daun ubi kayu. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 16(1): 26-33. Doi: https://doi.org/10.31186/jspi.id.16.1.26-33
  41. Schaafsma, A., I. Pakan, G.J.H. Hofstede, F.A. Muskiet, E. V. D. Veer and P. J. F. D. Vries. 2000. Mineral, amino acid, and hormonal composition of chicken eggshell powder and the evaluation of its use in human nutrition. Poultry science, 79(12), 1833-1838. Doi: https://doi.org/10.1093/ps/79.12.1833
  42. Sihombing, R., T. Kurtini, dan K. Nova. 2014. Pengaruh lama penyimpanan terhadap kualitas internal telur ayam ras pada fase kedua. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 2(2): 81-86. Doi: http://dx.doi.org/10.23960/jipt.v2i2.p%25p
  43. Sinurat, A. P. 1999. Penggunaan bahan pakan lokal dalam pembuatan ransum ayam buras. Wartazoa, 9(1), 12-20.
  44. Sulistina, L., O. Imanudin, and A. Falahudin. 2017. Pengaruh perendaman ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) terhadap kualitas interior telur ayam ras. Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan, 5(2): 198-203.
  45. USDA. 2009. Eggs, Washington: United States Department of Agriculture
  46. Widnyani, D A. P., I G. Mahardika dan I P. A. Astawa. 2021. Pengaruh pemberian asam amino lisin dan metionin melalui air minum terhadap kualitas telur ayam isa brown yang disimpan selama 4 minggu. J. Peternakan Tropika, 9 (3): 588-602. Doi: https://ojs.unud.ac.id/index.php/tropika/article/view/77515
  47. Zhang, M., N. Wang, Q. Xu, P. W. Harlina, and M. Ma. 2016. An efficient method for co-purification of eggshell matrix proteins OC-17, OC-116, and OCX-36. Korean Journal for Food Science of Animal Resources, 36(6): 769–778. Doi: 10.5851/kosfa.2016.36.6.769