Main Article Content

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh kombinasi perlakuan antara aras Aspergillus niger (A. niger)dan lama peram dalam fermentasi kelobot jagung amoniasi terhadap kecernaan protein kasar (KcPK) dan kecernaan serat kasar (KcSK). Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 3 x 3, dengan perlakuan aras A. niger (0, 2.5 dan 5% BK) sebagai faktor pertama dan lama peram (0, 7 dan 14hari) sebagai faktor kedua dan diulang sebanyak 3 kali untuk setiap perlakuan. Parameter yang diamati adalah KcPK dan KcSK. Materi yang digunakan yaitu kelobot jagung, urea, kapang A. nigerdan cairan rumen sapi. Metode yang dilakukan yaitu melakukan amoniasi kelobot jagung dengan kadar amonia 6% pada suhu 60ºC selama 4 hari, kemudian dilanjutkan proses fermentasi, setelah itu dilakukan uji kecernaan in vitro menurut metode Tilley dan Terry (1963) serta uji protein kasar dan serat kasar menurut AOAC (2005).Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan jika hasilnya signifikan maka dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi antara aras A. nigerdan lama peram ada interaksi nyata (p<0,05) meningkatkan KcPK dan KcSK. Perlakuan aras A. niger5% dengan lama peram 14 hari menghasilkan kecernaan yang terbaik ditinjau dari nilai KcPK 63,07% dan KcSK 54,39%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi perlakuan antara aras A. nigerdan lama peram dapat meningkatkan KcPK dan KcSK kelobot jagung fermentasi.

 

Article Details

How to Cite
Ahmad, M., Tampoebolon, B., & Subrata, A. (2020). Pengaruh Perbedaan Aras Aspergillus Niger dan Lama Peram terhadap Kecernaan Protein Kasar dan Serat Kasar Fermentasi Kelobot Jagung Amoniasi secara In Vitro. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 15(1), 1–6. https://doi.org/10.31186/jspi.id.15.1.1-6

References

  1. Amin, M., S. D. Hasan, O. Yanuarianto, M. Iqbal dan I. W. Karda. 2016. Peningkatan kualitas jerami padi menggunakan teknologi amoniasi fermentasi. J. Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia 2 (1) : 96-103.
  2. AOAC, 2005. Official Methods of Analysis (18th Ed). Association of Official Analytical Chemists, Gaithersburg.
  3. De Vries, R.P. dan J.A.A.P. Visser. 2001. Aspergillus enzymes involved in degradation of plant cell wall polysaccharides. J. Microbiology and Molecular Biology Reviews 65 (4): 497-552.
  4. Despal. 2000. Kemampuan komposisi kimia dan kecernaan in vitro dalam mengestimasi kecernaan in vivo. Media Peternakan 23 (3): 84 – 88.
  5. Itelima, J., F. Onwuliri, E. Onwuliri, I. Onyimba and S. Oforji. 2013. Bio-ethanol production from banana, plantain and pineapple peels by simultaneous saccharification and fermentation process. Int. J. Environ. Sci. Dev. 4: 213-216.
  6. Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jerami Sebagai Makanan Ternak. Yayasan Dian Grahita, Bandung.
  7. Mirni, L., Puspaningsih, N. N. T., Chusniati, S. 2006. Penggunaan bakteri xilanolitik asal rumen sebagai inokulum pada jerami padi sebagai upaya peningkatan mutu pakan ternak ruminansia. Lembaga Penelitian. Universitas Airlangga, Surabaya. (Tidak Dipublikasikan).
  8. Nurhayati., Nelwida dan Berliana. 2014. Pengaruh tingkat yogurt dan waktu fermentasi terhadap kecernaan in vitro bahan kering, bahan organik, protein, dan serat kasar kulit nanas fermentasi. Buletin Peternakan 38 (3): 182-188.
  9. Perlman, D. 1979. Annual Reports on Fermentation Processes, Volume 3. Academic Press, New York.
  10. Stanbury, P.F., and A. Whitaker. 1984. Principle of Fermentation Technology. Pergamon Press Ltd, Oxford.
  11. Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik (Terjemahan : B. Sumantri). Gramedia, Jakarta.
  12. Syananta, F. P. 2009. Uji Sifat Fisik Wafer Limbah Sayuran Pasar dan Palatabilitasnya pada Ternak Domba. Institut Pertanian Bogor, Bogor. (Skripsi Sarjana Peternakan).
  13. Tampoebolon, B. I. M. 2015. Peningkatan Kualitas Jerami Padi melalui Teknologi Fermentasi Menggunakan Mikroba Pencerna Serat dari Rayap (Cryptotermes sp.). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. [Desertasi].
  14. Tilley, J. M. A. dan Terry R.A. 1963. A two-stage technique for the in vitro digestion of forage crops. J. Brit. Grassland 18 : 104-111.
  15. Utomo, R. 2015. Konversi Hijauan Pakan dan Peningkatan Kualitas Bahan Pakan Berserat Tinggi. Gadjah Mada University Pres, Yogyakarta.
  16. Valdebenito, F., M. Pereira, G. Ciudad, L. Azocar, R. Briones, G. Chinga dan Carrasco. 2016. On the nano fibrillation of corn husks and oat hulls fibres. J. Industrial Crops and Products 95 : 528-534.