Main Article Content

Abstract

Peternakan ruminansia merupakan sektor yang sangat penting dalam menyediakan sumber protein hewani. Namun seiring perkembangannya mendapat beberapa kendala terkait dengan produksi metan dari ternak ruminansia yang berdampak negatifbagi penurunan produktivitas ternak dan lingkungan (akumulasi gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global). Salah satu upaya dalam menurunkan produksi metan ternakruminansia yaitu dengan menggunakan senyawa metabolis sekunder dari tanaman berupa tanin dan saponin. Banyak penelitian yang sudah dilakukan dengan memanfaatkan senyawa metabolit ini. Sehingga tulisan ini bertujuan untuk mereview tentang hasil berbagai penelitian terkait pemanfaatan senyawa bioaktif tanaman (tanin dan saponin) terhadap produksi metan ternak ruminansia. Dari hasil review beberapa jurnal penelitian dapat disimpulkan bahwa senyawa bioaktif tanin dan saponin dapat dimanfaatkan dalam rangka menurunkan emisi metan, meningkatkan efisiensi pakan serta aman bagi ternak dan lingkungan. Penambahan tanin dan saponin secara in vitro dan in vivo memberikan respon yang berbeda-beda terhadap produksi metan. Hal ini terkait dengan kandungan, level serta bentuk tanin dan saponin yang diberikan. Penambahan tanin dan saponin pada dosis yang optimal mampu menurunkan produksi metan, populasi metanogan dan populasi protozoa, serta meningkatkan produksi VFA total dan parsial (terutama propionat), populasi bakteri rumen dan tidak mengganggu kecernaan bahan pakan.

 

Kata kunci : metan, ruminansia, saponin, tanin

Article Details

How to Cite
Hidayah, N. (2016). Pemanfaatan Senyawa Metabolit Sekunder Tanaman (Tanin dan Saponin) dalam Mengurangi Emisi Metan Ternak Ruminansia. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 11(2), 89–98. https://doi.org/10.31186/jspi.id.11.2.89-98

Most read articles by the same author(s)