Main Article Content

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan aditif kunyit terhadap bobot relatif organ pencernaan ayam kampung super.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 September 2017 sampai 10 November 2017 di Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Ayam kampung super yang digunakan dalam penelitian yaitu Day Old Chick (DOC) yang diproduksi oleh PT. Tirto Hartono, Sleman, Yogyakarta sebanyak 200 ekor. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap, dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga ada 25 unit percobaan, setiap 1 pen diisi 8 ekor ayam kampung super. Perlakuan yang digunakan adalah : T0 = Ayam kampung super tanpa diberi aditif kunyit, T1 = Ayam kampung super diberi aditif perasan air kunyit dalam air minum  1:3, T2 = Ayam kampung super diberi aditif tepung kunyit dalam ransum 0,5%, T3 = Ayam kampung super diberi aditif fermentasi ampas kunyit dalam ransum 0,5%, T4 = ayam kampung super diberi aditif ampas kunyit dalam ransum 0,5%. Parameter yang diamati adalah bobot relatif organ pencernaan. Apabila uji keragaman berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian aditif kunyit terhadap bobot relatif organ pencernaan pada ransum ayam kampung super berpengaruh nyata (P<0,05) pada rataan bobot relatif proventrikulus tetapi tidak berpengaruh nyata pada rataan bobot relatif organ pencernaan gizzard, hati, duodenum, jejunum, ileum dan sekum. Kesimpulan hasil penelitian diperoleh bahwa pemberian aditif kunyit baik dicampur pakan maupun air minum dapat meningkatkan rataan bobot relatif proventrikulus tetapi tidak meningkatkan rataan bobot relatif gizzard, hati, duodenum, jejunum, ileum dan sekum.

 

Article Details

How to Cite
Badrussalam, A., Isroli, I., & Yudiarti, T. (2020). Pengaruh Penggunaan Aditif Kunyit terhadap Bobot Relatif Organ Pencernaan Ayam Kampung Super. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 15(3), 273–279. https://doi.org/10.31186/jspi.id.15.3.273-279

References

  1. Akoso, T. 1993. Kesehatan Unggas Panduan bagi Petugas Teknis, Penyuluhan, dan Peternak. Kanisius. Yogyakarta.
  2. Badan Pusat Statistik. 2018. Rata-Rata Konsumsi Per Kapita Seminggu Beberapa Macam Bahan Makanan Penting Tahun 2007-2017: Badan Pusat Statistik Kota Jakarta.
  3. Elfandra. 2007. Pemberian Warna Lampu Penerangan yang Berbeda terhadap Organ Dalam Ayam Broiler. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. (Skripsi Sarjana Peternakan)
  4. Erniasih, I dan T.R. Saraswati. 2006. Penambahan limbah padat kunyit (Curcuma domestica) pada ransum ayam dan pengaruhnya terhadap status darah dan hepar ayam (Gallus sp). Buletin Anatomi dan Fisiologi. 14 (2): 1 – 6.
  5. Frost, G.M and D.A. Most. 1987. Production of Enzyme by fermentation. In Biotechnology, Vol. 7a, J.F. Kennedy, (ed) Verlag Chemie, Weinheim, pp. 65211.
  6. Grist, A. 2006. Poultry Inspection. Anatomy, Physiology, and Disease Conditions. 2nd Edition. Nottingham University Press, United Kingdom.
  7. Hartono, E.F., N. Irianti dan S. Suhermiyati. 2016. Efek penggunaan sinbiotik terhadap kondisi miklofora dan histologi usus ayam sentul jantan. J. Agripet. 16 (2): 97-105.
  8. Incharoen T, Yamauchi K, Erikawa T and Goto H. 2010. Histology ofinte stinal villi and epithelial cell sin chicken sfed low-crudeprotein or low-crude fat diets. Italian Journal of Animal Sci-ence, 9: 429-434.
  9. Maradon, G.G., R. Sutrisna dan Erwanto. 2015. Pengaruh ransum dengan kadar serat kasar berbeda terhadap organ dalam ayam jantan tipe medium umur 8 minggu. J. Ilmu Peternakan Terpadu. 3 (2): 6-11.
  10. Nurhayati., Wirawati, dan D.D. Putri. 2015. Penggunaan produk fermentasi dan kunyit dalam pakan terhadap performan ayam pedaging dan Income over feed and chick cost. J. Zootek. 35 (2): 379-389.
  11. Pond, W.G., D.C. Church, and K.R. Pond, 1995. Basic Animal Nutrition and Feeding.Fourth edition. John Wiley & Sons, New York.
  12. Ressang, A.A. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Edisi ke-2. Percetakan Bali, Bali.
  13. Retnani, Y., E. Suprapti., I. Firmansyah., L. Herawati dan R. Mutia. Pengaruh penambahan zat pewarna dalam ransum ayam broiler terhadap penampilan, persentase berat bursa fabrisius, karkas dan organ dalam. JITAA. 34 (2): 115-121.
  14. Samadi, S., M. Delima., Z. Hanum dan M. Akmal. 2012. Pengaruh level substisusi protein sel tunggal (Cj prosin) pada pakan komersial terhadap performan ayam broiler. J. Agripet. 12 (1): 7-15.
  15. Siagian, Y.A. 2016. Gambaran Histologis dan Tinggi Vili Usus Halus Bagian Ileum Ayam Ras Pedaging Yang Diberi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Dalam Ransum. Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin. (Skripsi Sarjana Peternakan)
  16. Sihombing, A.F. 2007. Aplikasi Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) Sebagai Bahan Pengawet Mie Basah. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. (Skripsi Sarjana Teknologi Pertanian)
  17. Solichedi, K., U. Atmomarsono dan V.D. Yunianto. 2003. Pemanfaatan kunyit (Curcuma domestica Val) dalam ransum broiler sebagai upaya menurunkan lemak abdominal dan kadar kolestrol darah. JITAA. 28 (3) : 172-178.
  18. Susanti, M. 2015. Penggunaan Pollard Berprobiotik dalam Ransum terhadap Pertumbuhan Saluran Pencernaan Ayam Kampung Super. Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. (Skripsi Sarjana Peternakan)
  19. Utami, D.D. 2012. Pengaruh Pemberian Daun Teh Tua Dalam Ransum Sebagai Aditif Pakan Terhadap Karkas Dan Ukuran Organ Visceral Ayam Broiler Jantan. Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. (Skripsi Sarjana Peternakan)