Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penambahan sinbiotik ekstrak inulin umbi gembili (EIUG) dengan lactobacillus plantarum terhadap kualitas interior telur itik Pengging. Materi yang digunakan  100 ekor itik Pengging betina tua berumur 75 minggu bobot badan rata-rata 1.467  90,86 g. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan adalah T0 = pakan kontrol, T1 = pakan kontrol + sinbiotik 1,0% = 1,5 ml/150 g ransum, T2 = pakan kontrol + sinbiotik 1,5 % = 2,25 ml/150 g ransum, T3 = pakan kontrol + sinbiotik 2,0 % = 3 ml/150 g ransum. Parameter yang diamati indeks kuning telur, haugh unit, warna kuning telur dan pH putih telur. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dengan uji F. Hasil penelitian menunjukkan penambahan sinbiotik tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kualitas interior telur meliputi, indeks kuning telur, haugh unit, warna kuning telur dan pH putih telur. Kesimpulan penelitian ini adalah pemanfaatan sinbiotik dari EIUG dengan bakteri Lactobaillus plantarum sampai level 2% = 3 ml/150 g ransum tidak efektif, karena  ternak itik Pengging umurnya sudah tua sehingga tidak mampu meningkatkan Indeks Kuning Telur, Haugh Unit, Warna Kuning Telur dan pH putih telur.

Article Details

How to Cite
Aprilia, R., Mahfudz, L. D., Sunarti, D., & Kismiati, S. (2021). Pemanfaatan Sinbiotik Ekstrak Inulin Umbi Gembili dengan Lactobacillus plantarum terhadap Kualitas Interior Telur Itik Pengging. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 16(2), 186–193. https://doi.org/10.31186/jspi.id.16.2.186-193

References

  1. Akhadiarto, S. 2010. Pengaruh Pemberian Probiotik Temban, Biovet dan Biolacta Terhadap Persentase Karkas, Bobot Lemak Abdomen dan Organ Dalam Ayam Broiler. J. Sains dan Teknologi Indonesia. 12 (1) : 53 – 59.
  2. Anggorodi, R. 1995. Nutrisi Aneka Ternak. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
  3. Australianingrum, Y. 2005. Pengaruh Daun Singkong (Mahinot Esculenta) Pada Ransum Ayam Petelur Terhadap Kualitas Telur. Skripsi Jurusan Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
  4. Badan Standarisasi Naional. 2017. Pakan Itik Petelur Masa Produksi. SNI 3910 : 2017.
  5. Darmawan, A., Sumiati dan W. Hermina. 2016. Kualitas Telur Itik Magelang yang diberi Ransum Mengandung Tepung Daun Indigofera sp dan Minyak Ikan Lemuru. Buletin Makanan Ternak. 103 (1) : 11 – 19. ISSN: 0216-065X.
  6. Dewanti, F.K dan A. Rahayuni. 2013. Substitusi Uinulin Umbi Gembili (Dioscorea Wsculenta) Pada Produk Es Krim Sebagai Alternatif Produk Makanan Tinggi Serat Dan Rendah Lemak. J. Nutrition College. 2 (4) : 474 – 482.
  7. Dunislawska, A., A. Slawinska., K. Stadnicka., M. Bednarczyk., P. Gulewics., D. Jozefiak, and M. Siwek. 2017. Synbiotic for broiler chickens – In vitro design and evaluation of the influence on host and selected microbiota populations following in ovo delivery. J. Plos One. 12 (1): 1 – 20.
  8. Er, B., F. K. Onurda?, B. Demirhan, S. Özgen Özgacar, A. B.Öktem and U. Abbaso?lu. 2013. Screening of quinolone antibiotic residues in chicken meat and beef sold in the markets of Ankara, Turkey. Poultry Science. 92: 2212 – 2215.
  9. Gaggia, F., P. Mattarelli and B. Biavati. 2010. Probiotics and prebiotics in animal feeding for safe food production. Intl. J. Food Microbial. 14: 515 – 528.
  10. Hartadi, H., S. Reksohadiprojo dan A. D Tillman. 1997. Tabel Komposisi Pakan Untuk Indonesia. Cetakan ke-4 Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  11. Hausman, A and G. Sandman. 2000. A single five-step desatures is involved in the carotenoid biosynthesis pathway to beta-carotene and torulene in Neurospora crassa. J. Genet. Biol. 30 (2) : 147-153.
  12. Ismoyowati dan D, Purwantini. 2013. Egg Production and Quality of Local Ducks and Ducks Farming Center Area. Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto.
  13. Jones, D. R. 2006. Conserving and Monitoring Shell Egg Quality. Proceeding of the 18th Annual Australian Poultry Science symposium. p. 157 – 165.
  14. Kurtini, T., K. Nova dan D. Septinova.2011. Produksi Ternak Unggas. Universitas Lampung. Anugrah Utama Raharja. Bandar Lampung.
  15. Laily, R.A dan P. Suhendra. 1979. Teknologi Hasil Ternak Bagian II Teknologi Telur. Edisi ke – 2, LePHas, Ujung Pandang.
  16. Latifa, R. dan Sarmanu. 2008. Manipulasi reproduksi pada itik petelur afkir dengan pregnant mare serum gonadotropin. J. Penelitian Med. Eksakta. 7 (1) : 83-91.
  17. Lestari, D., Riyanti dan V. Wanniatie. 2015. Pengaruh lama penyimpanan dan warna kerabang terhadap kualitas internal telur itik tegal. J. ilmiah peternakan. 3 (1) : 7 – 14.
  18. Mountney, G. J. 1976. Poultry Products Technology. 2ndEd. Publishing Company. INC. Westport.
  19. National Research Council (NRC). 1994. Nutrient requirement of poultry. 8th Ed.National Academy Press, Washington. D.C.
  20. Nugraha, B.A. 2013. Penggunaan berbagai jenis probiotik dalam ransum terhadap haugh unit dan volume telur ayam arab. J. Ilmiah Peternakan. 1 : 606 – 612.
  21. Panda, P.C. 1996. Textbook of Egg and Poultry. Technology Ram PrintograPH, Delhi, India.
  22. Purwati, D., M.A Djaelani dan E.Y.W Yuniwarti. 2015. Indeks Kuning Telur (IKT), Haugh Unit (HU) dan Bobot Telur pada Berbagai Itik Lokal di Jawa Tengah. J. Biologi. 4 (2) : 1 – 9.
  23. Salminen, S., A.V. Wright, and A. Ouwehand. 2004. Lactic Acid Bacteria: Microbiological and Functional Aspect, Fourth Edition. CRC Press. England.
  24. Sahara, E. 2011. Penggunaan kepala udang sebagai sumber pigmen dan kitin dalam pakan ternak. Agrinak. 1 (1): 31-35.
  25. Sudaryani, T. 2003. Kualitas Telur. Penebar Swadaya, Jakarta.
  26. Sunarlim, Roswita. 2009. Potensi Lactobacillus Sp. Asal dari Dadih Sebagai Starter pada Pembuatan Susu Fermentasi Khas Indonesia. Jakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. 69-76
  27. Stadelman, W. J. and O. J. Cotteril. 1995. Egg Science and Technology, the AVI Publ., Co., Inc. West Port.
  28. Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistik Suatu Pendekatan Biometrik. Alih Bahasa Indonesia. Ir.B. Soemantri. ED II. Gramedia, Jakarta
  29. Sirait, C. H. 1986. Telur dan Pengolahannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
  30. Syamsir, E., S. Soekarto dan S.S Mansjoer. 1994. Studi Komparatif Sifat Mutu dan Fungsional Telur Puyuh dan Telur Ayam Ras. Buletin Teknologi dan Industri Pangan. Bogor. 5 (3) : 3 – 8.
  31. Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan ke-4. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  32. Wijaya, Y., E. Suprijatna dan S. Kismiati. 2017. Penggunaan Limbah Industri Jamu dan Bakteri Asam Laktat (Lactobacillus sp) sebagai sinbiotik untuk Aditif Pakan Terhadap Kualitas Interior Telur Ayam Ras Petelur. J. Peternakan Indonesia. 19 (2) : 46 – 53.
  33. Yessita, N., M.H Abbas., Y. Heryandi dan A. Dharma. 2015. Peningkatan Kualitas Telur Itik Pitalah dengan Pemberian Pakan Tepung Daun Lamtoro (Leucaena leucochepala) yang difermentasikan
  34. dengan Bacillus laterosporus dan Trichoderma viridie. J. peternakan Indonesia. 17 (1) : 54 – 62. ISSN : 1907-1760.
  35. Yosi, F., S. Sandi dan N. Afridayanti. 2015. Pengaruh Penggunaan Asap Cair dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Telur Itik Pegagan. J. Peternakan Sriwijaya. 4 (1) : 20 – 27.
  36. Yuniar dan Dina. 2010. Karakteristik Beberapa Umbi Uwi (Dioscorea Spp) Dan Kajian Potensi Kadar Inulinnya. Skripsi, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Surabaya.
  37. Youseef, A. W., H.M.A Hasan., H.M Ali and M.A Mohamed. 2013. Effect of Probiotic, Probiotic, and Organic Acid on Layer Performance and Egg Quality. J. Poultry Science. 15 (2) : 31 – 36.
  38. Zubaidah, E dan W. Akhadiana. 2013. Comparative Study of Inulin Extracts from Dahlia, Yam, and Gembili Tubers as Prebiotic. Food and Nutrition Sciences. 4: 8 - 12.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>