Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan protein kasar dan serat kasar kambing Peranakan Etawa jantan yang diberi pakan fermentasi ampas tahu dan bungkil inti sawit dengan imbangan yang berbeda. Penelitian ini dilaksankanpada bulan Oktober-November 2018 di Kelurahan Babatan, Sukaraja, Seluma, Provinsi Bengkulu. Rancangan penelitian yaitu rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 5 ulangan. P0 : Ampas Tahu 45% + Bungkil Inti Sawit 0%, P1 : Ampas Tahu 40% + Bungkil Inti Sawit 5%, P2 : Ampas Tahu 35% + Bungkil Inti Sawit 10%, P3 : Ampas Tahu 30% + Bungkil Inti Sawit 15%. Variabel yang diamati : konsumsi dan kecernaan protein kasar, konsumsi dan kecernaan serat kasar, konsumsi air minum dan faktor lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan fermentasi ampas tahu dan bungkil inti sawit berpengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap kecernaan protein kasar dengan P0 (70,1%), P1 (70,5%), P2 (72,0%) dan P3 (69,8%). Perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan serat kasar dengan P0 (49,3%), P1 (49,6%), P2 (52,3%) dan P3 (30,1%). Kesimpulan bahwa perlakuan meningkatkan kecernaan serat kasar dan tidak meningkatkan kecernaan protein kasar. Namun memberikan kecernaan protein kasar yang lebih baik dengan level pemberian ampas tahu 35% dan bungkil inti sawit sebesar 10%.

Article Details

How to Cite
Yulianti, G., Dwatmadji, D., & Suteky, T. (2019). Kecernaan Protein Kasar dan Serat Kasar Kambing Peranakan Etawa Jantan yang diberi Pakan Fermentasi Ampas Tahu dan Bungkil Inti Sawit dengan Imbangan yang Berbeda. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 14(3), 272–281. https://doi.org/10.31186/jspi.id.14.3.272-281

References

  1. Alimon, A.R. 2004. The nutritive value of palm kernel cake for animal feed. https://www.researchgate.net/publication/242540604. 04 Maret 2019.
  2. Allen, M. S, and Y. Ying. 2012. Effects of Saccharomyces cerevisiae fermentation product on ruminal starch digestion are dependent upon dry matter intake for lactating cows. Journal of Dairy Science 95 (11): 6591-6605.
  3. Aregheore, E. M. 2000. Chemical composition and nutritive value of some tropical by-product feedstuffs for small ruminants in vivo and in vitro digestibility. Animal Feed Science and Technology 85: 99-109.
  4. Aryanto, B. Suwignyo, dan Panjono. 2013. Efek pengurangan dan pemenuhan kembali jumlah pakan terhadap konsumsi dan kecernaan bahanpakan pada kambing kacang dan Peranakan Etawa. Buletin Peternakan 37(1): 12-18.
  5. Astuti, M. 2007. Pengantar Ilmu Statistik untuk Peternakan dan Kesehatan Hewan. Binasti Publisher, Bogor.
  6. Bintang, I. A. K., A. P. Sinurat, T. Mutiasari, T. Pasaribu, T. Purwadaria, dan T Haryati. 1998. Penggunaan bungkil inti sawit dan produk fermentasi dalam ransum sedang bertumbuh. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 4 (3) : 179-185.
  7. Carvalho-Castro, G. A., C.O. Lopes., C. A. G. Leal, P. G. Cardoso, R. C. Leite, and H. C. P. Figueirendo. 2010. Detection of type III secretion system genes in Aeromonas hydrophila and their relationship with virulence in Nile tilapia. Veterinary Microbiology 144: 371-376.
  8. Cherdthong, A., B. Pornjantuek and C. Wachirapakorn. 2016. Effect of feeding Cassava bioetanol waste in nutrient intake, digestibility and rumen fermentation in growing goats. Journal Tropical Animal Health Production 48 (7): 1369-1374.
  9. Dikjen Perkebunan. 2016. Statistik Perkebunan Indonesia. Direktorat Jenderal Perkebunan Republik Indonesia. Hal : 19-26
  10. Dikjen PKH. 2017. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Hal : 120.
  11. Duldjaman,M.2004.Penggunaan ampas tahu untuk meningkatkan gizi pakan domba lokal. Media Peternakan. 27 (3) : 107-110.
  12. Elita, A. S. 2006. Studi perbandingan penampilan umum dan kecernaan pakan pada kambing dan domba lokal. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
  13. Fisman, E. 2000. Kecernaan BK, BO, dan PK ransum yang terdiri dari gamal (Glirisida, sp) dan hay ubi kayu (Manihot, sp) pada kambing PE. Skripsi. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
  14. Gabriel, O. S., A. N Fajemisin and E. Onyaekachi. 2018. Nutrients digestibility, nitrogen balance and blood profile of West African Dwarf (Wad) goats fed Cassava Pels. with urea-molasses multi-nutrient block (UMMB) supplements. Asian Research Journal of Agriculture. 9 (4): 1-11.
  15. Gultom, E. P., T. H. Wahyuni dan M. Tafsin. 2016. Kecernaan serat kasar dan protein kasar ransum yang mengandung pelepah daun kelapa sawit dengan perlakuan fisik, biologis, kimia dan kombinasinya pada domba. Jurnal Peternakan Integratif. 4 (2) : 193-202.
  16. Hutagalung, L. W. 2018. Kecernaan protein kasar dan serat kasar kambing Peranakan Etawa yang diberi pakan fermentasi lumpur sawit dan ampas tahu dengan imbangan yang berbeda. Skripsi. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
  17. Ibrahim, M. N. M., S. Tamminga and G. Zemmelink. 1995. Degradation of Tropical roughages and concentrate feeds in the rumen. Animal Feed Science and Technology 54: 81-92.
  18. Isnainiyati, N. 2001. Pengunaan jerami padi fermentasi dan kombinasi jerami padi silase rumput raja sebagai pakan basal serta pengaruhnya terhadap pertambahan bobot badan harian dan kualitas daging sapi Peranakan Ongole. Program Pascasarjana Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  19. Lu, C. D., J. R. Kawas, and O. G. Mahgoub. 2005. Fiber digestion and utilization in goats. Small Ruminants Research 6: 45-52.
  20. Mathius, I. W., dan A. P. Sinurat. 2001. Pemanfaatan bahan pakan inkonvensional untuk ternak. Wartazoa 11(2): 20-31.
  21. McDonald, P., R. Edwards, J. Greenhalgh, and C. Morgan. 2002. Animal nutrition. 6th edition. Longman Scientific and Technical, New York, Morand.
  22. Morand-Fehr, P. 1981. Nutrition and Feeding of Goats: Application to Temperate Climatic Conditions in Goat Production. In C. Gall (Ed): Academic Press, New York, NY.
  23. Nuraini. 2009.Performa broiler dengan ransum mengandung campuran ampas sagu dan ampas tahu yang difermentasi dengan Neurospora crassa. Media Peternakan. 32 (3): 196-203.
  24. Paramita, W. L., W. E. Susanto, dan A. B. Yulianto. 2008. Konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik dalam haylase pakan lengkap ternak sapi peranakan Ongole. Media Kedokteran Hewan 24: 59-62.
  25. Pelczar, M. J. dan E.C.S. Chan. 2007. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jilid ke-1. Hadioetomo, R. S., Imas, T., Tjitrosomo, S. S., Angka, S. L., penerjemah. UI Press. Terjemahan dari: Elements of Microbiology, Jakarta.
  26. Puastuti, W. 2005. Tolok ukur mutu protein ransum dan relevansinya dengan retensi nitrogen serta pertumbuhan domba (Disertasi S3). Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  27. Rahman, M. M., R. B Abdullah, W. E. Wan Khadijah., T. Nakagawa and R. Akashi. 2013. Feed intake, digestibility and growth performance of goats offered Napier grass supplemented with molasses protected palm kernel cake and soya waste. Asian Journal of Animal and Veterinary Advances 8 (3): 527-534.
  28. Rashid, M. 2008. Goats and their nutrition. Manitoba Goats Association. www.manitobagoats.ca. Diakses pada Tanggal 8 Maret 2019.
  29. Suhendro, Hidayat dan T. Akbarillah. 2018. Pengaruh penggunaan bungkil inti sawit dan bungkil inti sawit fermentasi pengganti ampas tahu dalam ransum terhadap pertumbuhan Kambing Nubian Dara. Jurnal Sain Peternakan Indonesia 13 (1) : 55-62.
  30. Yan, T., J. P. Frost, T. W. J. Keady, R. E. Agnew, and C. S. Mayne. 2007. Prediction of nitrogen excretion in feces and urine of beef cattle offered diets containing grass silage. Journal Animal Science 85: 1982-1989.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>