Main Article Content

Abstract

This study aimed to examine the effect of differences in altitude on the performance of broiler chickens. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 8 replications. For this research, the broiler chickens were reared in closed house cages at different altitudes: lowlands, medium lands, and highlands with the same Standard Operation Procedure (SOP). The treatments applied were T1 (broilers reared at an altitude of ± < 600 meters), T2 (broilers reared at an altitude of ± 800 – 1000 meters) and T3 (broilers reared at an altitude of ± > 1000 meters). The data were analyzed to determine the treatment effect using Duncan's Multiple Distance Test. The parameters measured were feed consumption, body weight gain (WG), feed conversion ratio (FCR), index performance (IP) and income over feed cost (IOFC). The results showed that altitude had a significant effect (P<0.05) on body weight gain (WG) in the finisher phase, feed conversion ratio (FCR) in the starter phase and finisher phase, index performance (IP) in the starter phase and finisher phase as well as income over feed cost (IOFC). From this study, it can be concluded that the performance of broiler chickens in the medium-altitude is better than the lowlands and highlands, and economically it is more profitable than rearing them in the highlands.

Article Details

Author Biographies

Z. R. Nugraini, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

L. D. Mahfudz, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

S. Kismiati, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
How to Cite
Nugraini, Z. R., Mahfudz, L. D., & Kismiati, S. (2022). Effects of Altitude Differences on the Performance of Broiler Chicken Kept in Closed House Cage. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 17(1), 51–54. https://doi.org/10.31186/jspi.id.17.1.51-54

References

  1. Arwita, P. 2013. Analisis Risiko Usaha Peternakan Ayam Broiler dengan Pola Kemitraan dan Mandiri di Kota Sawahlunto/Kab. Sijunjung. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor. (Skripsi Sarjana Ekonomi).
  2. Astuti, F. K., W. Busono dan O. Sjofjan. 2015. Pengaruh penambahan probiotik cair dalam pakan terhadap penampilan produksi pada ayam pedaging. J. Pembangunan dan Alam Lestari. 6(2): 99-104.
  3. BMKG. 2013. Sejarah dan dampak El-Nino di Indonesia. Badan Meteorologi dan Geofisika.http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/lain_lain/artikel/Sejarah_Dampak_El_Nino_di_Indonesia.bmkg#ixzz40CuBmFFR [15 Februari 2016].
  4. Daud, M. 2005. Performan ayam pedaging yang diberi probiotik dan prebiotik dalam ransum. J. Ilmu Ternak. 5(2): 75-79.
  5. Dharmawan, R., H. S. Prayogi dn V. M. A. Nugiartiningsih. 2016. Penampilan produksi ayam pedaging yang dipelihara pada lantai atas dan lantai bawah. J. Ilmu – Ilmu Peternakan. 26(3): 27 – 37.
  6. Endraswati, A., L. D. Mahfudz dan T. A. Sarjana. 2019. Kontribusi faktor klimat di luar kandang terhadap perubahan mikroklimat closed house dengan panjang berbeda pada periode brooder di musim kemarau. J. Agripet. 19(1): 59-67.
  7. Jahejo, A. R., N. Rajput, N. M. Rajput, I. H. Leghari, R. R. Kaleri, R. A. Mangi, M. K. Sheikh and M. Z. Pirzado. 2016. Effects of heat stress on the performance of hubbard broiler chicken. J. Cells, Animal and Therapeutics. 2(1): 1-5.
  8. Kusnadi, E. 2008. Pengaruh temperatur kandang terhadap konsumsi ransum dan komponen darah ayam broiler. J. Indon. Trop. Anim. Agric. 33(3): 197-202.
  9. Lara, L. J. and M. H. Rostagno. 2013. Impact of heat stress on poultry production. J. Anim. 3: 356-369.
  10. Marom, A. T., U. Kalsum dan U. Ali. 2017. Evaluasi performans broiler pada sistem kandang closed house dan open house dengan altitude berbeda. J. Dinamika Rekasatwa. 2(2): 1-10.
  11. Olanrewaju, H. A., J. L. Purswell, S. D. Collier and S. L. Branton. 2010. Effect of ambient temperature and light intensity on physiological reactions of heavy broiler chickens. J. Poult. Sci. 89: 2668-2677.
  12. Qurniawan, A., I. I. Arief dan R. Afnan. 2016. Performans produksi ayam pedaging pada lingkungan pemeliharaan dengan ketinggian yang berbeda di Sulawesi Selatan. J. Veteriner. 17(4): 622-633.
  13. Rasyaf, M. 2011. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Edisi Ke-15. Kanisius, Yogyakarta.
  14. Sugito dan M. Delima. 2009. Dampak cekaman panas terhadap pertambahan bobot badan, rasio heterofil: limfosit dan suhu tubuh ayam broiler. J. Ked. Hewan. 3(1): 218-226.
  15. Syamsuryadi, B., R. Afnan, I. I. Arief dan D. R. Ekastuti. 2017. Ayam pedaging jantan yang dipelihara di dataran tinggi Sulawesi Selatan produktivitasnya lebih tinggi. J. Veteriner. 18(1): 160-166.
  16. Wahyudi, S. dan M. Akbar. 2018. Perbandingan penampilan produksi ayam broiler yang dipelihara pada ketinggian yang berbeda di Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur. J. Ilmiah Fillia Cendekia. 3(2): 1-11.

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 > >>